Menurut Kepala Staf Gabungan Korea Selatan (JCS) pada Senin (27/7), Kim diyakini telah berenang melintasi perbatasan dari Pulau Gwanghwa barat setelah melewati selokan di bawah pagar kawat berduri untuk menghindari penjaga perbatasan Korea Selatan.
"Kami melihat lokasi spesifik dari mana ia melarikan diri ke Korea Utara di Pulau Ganghwa, sebuah tas yang diyakini milik lelaki tersebut ditemukan," ujar jurubicara JCS, Kolonel Kim Jun-rak.
Kolonel Kim menjelaskan, Kim tampaknya melewati selokan di bawah kawat berduri, di mana selokan tersebut mengarah ke Laut Kuning.
Penelusuran jejak dan identitas Kim dilakukan setelah Korea Utara mengecam militer Korea Selatan yang dianggap gagal mendeteksi perjalanannya. Bahkan ada pihak yang beranggapan bahwa Kim sengaja dimasukkan ke Korea Utara. '
Kim menjadi sosok yang ramai diperbincangkan karena diduga membawa virus corona ke Korea Utara. Itu karena ketika menyebrang kembali ke tanah airnya pada 19 Juli, pembelot tersebut mengalami gejala Covid-19.
Hal tersebut sontak menimbulkan kehebohan lantaran selama ini Korea Utara diyakini terbebas dari penyakit menular tersebut. Jika Kim dikonfirmasi terinfeksi Covid-19, ia akan menjadi kasus pertama di Korea Utara.
Setelah kehadiran Kim, pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong Un langsung menaikkan status darurat ke level maksimum. Sementara kota perbatasan Kaesong yang menjadi tempat persinggahan Kim dikunci pada Jumat sore (24/7).
Semua orang yang melakukan kontak dengan Kim dilakukan pemeriksaan medis dan karantina.
Kim sendiri sudah menjalani pemeriksaan sekresi pernapasan dan darah. Saat ini ia berada di bawah karantina ketat.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: