Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Imbas Covid-19, Papua Nugini Tolak Pelancong Dari Perbatasan Indonesia

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Senin, 27 Juli 2020, 16:01 WIB
Imbas Covid-19, Papua Nugini Tolak Pelancong Dari Perbatasan Indonesia
Perbatasan Indonesia dan Papua Nugini/Net
rmol news logo Infeksi virus corona yang berlipat ganda membuat Papua Nugini memperketat perbatasannya dan menghentikan masuknya wisatawan, kecuali mereka yang datang melalui transportasi udara.

Dalam satu pekan terakhir, Papua Nugini yang berhasil lolos dari serangan virus corona melaporkan terjadinya peningkatan kasus baru Covid-19.

Pada Minggu (26/7), Papua Nugini mengonfirmasi 23 kasus baru. Sementara 10 hari yang lalu, Papua Nugini hanya melaporkan delapan infeksi baru.

"Saat ini totalnya menjadi 62 kasus pasien Covid-19 yang dikonfirmasi, meningkat 49 (kasus) hanya dalam 10 hari," ujar Wakil Kepala Tim Respons Pandemik Nasional, Dr. Paison Dakulala, melansir Reuters.

Guna menghentikan penyebaran virus, pihak berwenang memperketat perbatasan dan langkah-langkah karantina, termasuk mewajibkan penggunaan masker di dalam ruangan.

Terkait dengan perbatasan, mulai Senin (27/7), Papua Nugini melarang masuk mereka yang melakukan perjalanan perbatasan tradisional dari Australia, Indonesia, negara-negara federasi Mikronesia, dan Kepulauan Solomon.

"Pengaturan penyebarangan perbatasan tradisional dengan ini ditangguhkan," tekan Kepala Polisi David Manning dalam pernyataannya, merujuk pada perjalanan melalui darat dan air.

Sedangkan bagi pelancong yang datang menggunakan pesawat harus terlebih dulu menunjukkan bukti hasil tes negatif Covid-19 selama maksimal tujuh hari sebelum ketibaan. Para pelancong juga harus melakukan isolasi mandiri selama 14 hari. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA