Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Bikin Malu Amerika, Dubes AS Untuk Islandia Didesak Mundur

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Selasa, 28 Juli 2020, 15:23 WIB
Bikin Malu Amerika, Dubes AS Untuk Islandia Didesak Mundur
Dutabesar Amerika Serikat untuk Islandia, Jeffrey Ross Gunter/Net
rmol news logo Warga Amerika Serikat (AS) di Islandia menuntut agar Dutabesar Jeffrey Ross Gunter diganti karena dianggap telah merusak citra dan membuat malu negeri Paman Sam.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Melansir Sputnik, muncul sebuah petisi untuk menuntut penggantian Gunter. Di dalamnya, Gunter dituding "salah mengartikan" warga AS di Islandia, salah mengatur layanan konsuler, dan menyinggung negara tuan rumah.

Gunter dianggap telah menyinggung negara tuan rumah dengan meminta izin membawa senjata, menggunakan kendaraan lapis baja, dan terus memakai retorika "Virus China Tak Terlihat" ketika menyebut Covid-19.

Meskipun ditugaskan di negara paling damai di dunia, Gunter dianggap "paranoid" dan meminta agar Kementerian Luar Negeri Islandia mengeluarkan izin khusus baginya untuk membawa senjata.

Kementerian Luar Negeri Islandia sendiri enggan mengomentari apakah Gunter meminta permintaan izin tersebut. Namun tiga sumber diplomatik mengatakan, hal tersebut sempat menjadi isu karena dianggap sebagai penghinaan terhadap negara tuan rumah.

Selain itu, dari laporan CBS, ketika pertama bertugas ke Reykjavik pada Mei 2019, ia mulai mencari layanan mobil lapis baja hingga rompi anti-peluru. Pada saat yang sama, Kedutaan Besar AS di Islandia membuat pengumuman lowongan pengawal lokal.

Menurut CBS, Gunter juga menciptakan lingkungan kerja yang "tidak dapat dipertahankan" dan mengubah wakilnya dengan sepihak.

Gunter dilaporkan meninggalkan kedutaan selama berbulan-bulan sementara dirinya tinggal di AS. Sumber CBS mengungkap, Gunter ingin terus bekerja secara jarak jauh dari California sebelum memang ditugaskan oleh Menteri Luar Negeri Mike Pompeo.

Tingkah Gunter membuat warga AS di Islandia geram ketika ia kerap menggunakan retorika "Virus China Yang Tak Terlihat" untuk menyebut Covid-19.

Menanggapi hal tersebut, anggota Parlemen Islandia, Smari McCarthy mengatakan, virus tidak memiliki kewarganegaraan. Ia juga mendesak agar Gunter menahan diri untuk menggunakan retorika nasionalistik.

Seorang warga AS yang tinggal di Islandia, Grace Claiborn Barbörudóttir mengatakan berbagai aksi Gunter telah memalukan.

AS adalah negara pertama yang mengakui kemerdekaan Islandia pada 1944, setelah pemerintahan Denmark. Islandia adalah anggota pendiri NATO, tetapi tidak memiliki militer sendiri. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA