Pesan itu mengatakan Israel tidak tertarik untuk meningkatkan situasi, situs web Ynet melaporkan Selasa pagi (28/7) waktu setempat tanpa mengutip sumber atau menentukan kepada siapa pesan itu disampaikan.
Namun, pesannnya jelas memperingatkan bahwa jika memang diperlukan, Israel siap untuk menghadapi pukulan menyakitkan, menekankan bahwa Suriah dan Lebanon bertanggung jawab atas apa yang terjadi sementara Iran adalah kekuatan pendorong di belakangnya, seperti dikutip dari
Times Of Israel, Selasa (28/7).
Usai bentrokan yang terjadi senin (27/7) pasukan Israel tetap siaga tinggi di sepanjang perbatasan utara, sejumlah pasukan tambahan juga ikut dikerahkan pada Senin malam ketika kelompok teror itu mengancam akan menyerang negara Yahudi itu pada tanggal yang tidak ditentukan.
Personel keamanan di komunitas daerah perbatasan tidak akan berpatroli pada malam hari karena takut menjadi sasaran. Para menteri juga telah diperintahkan untuk tidak memberikan wawancara tentang situasi di utara.
Sementara itu, penduduk Israel utara kembali melanjutkan kehidupan sehari-hari mereka tanpa terpengaruh situasi terkini di perbatasan. Beberapa orang justru menyesalkan efek dari kejadian itu, mereka khawatir insiden di perbatasan akan memperburuk sektor pariwisata yang telah mengalami pukulan kritis karena pembatasan perjalanan yang dipaksakan oleh pandemik virus corona.
“Saya tidak merasa takut, saya hanya takut pada kepanikan masyarakat," kata petani Ilan Rosenfeld dari Metula kepada situs berita Walla. "Kami telah terbiasa berada dalam situasi ini selama bertahun-tahun dan kami telah melalui periode yang jauh lebih sulit.â€
Dalam pernyataan pers bersama pada Senin di markas militer Kirya di Tel Aviv, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menegaskan bahwa Israel akan terus bertindak untuk mencegah Iran membangun pijakan militer di Lebanon dan Suriah. Ia juga mengatakan bahwa Hizbullah yang didukung Iran telah mencoba bermain api lewat upayanya menyusup ke wilayah Israel.
"Kami memandang serius upaya mereka untuk menyusup ke wilayah kami. Hizbullah dan Lebanon memikul tanggung jawab penuh atas insiden ini. Hizbullah harus tahu bahwa mereka sedang bermain dengan api," kata Netanyahu.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: