Ini adalah gencatan senjata kedua yang dilakukan oleh Taliban dalam kurun waktu dua bulan terakhir.
Pengumuman gencatan senjata itu disampaikan oleh pihak Taliban pada Selasa (28/7), tidak lama setelah Presiden Afghanistan Ashraf Ghani mengatakan bahwa pembicaraan damai dengan Taliban dapat dimulai dalam waktu seminggu.
"Semua mujahidin (pejuang Taliban) diperintahkan untuk menahan diri dari melakukan operasi terhadap musuh selama tiga hari tiga malam Idul Adha," kata juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir
AFP.
Meski begitu, dia menekankan bahwa setiap serangan yang dilakukan oleh "musuh" tidak akan segan disambut dengan kekuatan.
Belum ada tanggapan langsung dari pemerintah Afghanistan mengenai pengumuman gencatan senjata tersebut. Namun dalam sebuah pidato di istana presiden, Ghani sebelumnya mengatakan bahwa Afghanistan saat ini selangkah lebih dekat menuju perdamaian. Pasalnya, pertukaran tahanan penting dengan Taliban hampir selesai dilakukan.
"Untuk menunjukkan komitmen pemerintah terhadap perdamaian, Republik Islam akan segera menyelesaikan pembebasan 5.000 tahanan Taliban," kata Ghani, merujuk pada jumlah narapidana pemberontak yang awalnya dijanjikan pemerintah untuk dibebaskan di bawah naungan perjanjian Amerika Serikat-Taliban yang ditandatangani pada Februari lalu.
"Dengan tindakan ini, kami menantikan dimulainya negosiasi langsung dengan Taliban dalam waktu seminggu," tambah Ghani.
Dia juga mendesak Taliban untuk menyetujui gencatan senjata permanen dan komprehensif selama pembicaraan yang bertujuan mengakhiri perang Afghanistan yang hampir berusia 19 tahun itu.
"Bola sekarang ada di pengadilan Taliban dan komunitas internasional," tekan Ghani.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: