Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Dibantu Rusia Rezim Assad Di Suriah Siap Bangun Replika Aya Sofya, Ingin Saingi Erdogan?

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Rabu, 29 Juli 2020, 12:10 WIB
Dibantu Rusia Rezim Assad Di Suriah Siap Bangun Replika Aya Sofya, Ingin Saingi Erdogan?
Presiden Bashar Al-Assad saat bertemu dengan Presiden Putin di Sochi Rusia, pada tahun 2018/Net
rmol news logo Rezim Suriah di bawah Presiden Bashar Al-Assad telah mengumumkan bahwa mereka akan membangun replika miniatur Aya Sofya (Hagia Sophia) sebagai tandingan atas difungsikannya bangunan bersejarah itu dari museum menjadi masjid oleh pererintar Turki.

Pembangunan mini Aya Sofya ini direncanakan berlangsung di provinsi pusat Hama, dan akan dibantu oleh sekutu terkemuka Suriah, yaitu Rusia. Pembangunan ini juga menunjukkan pentingnya "dialog damai" antara agama-agama besar.

Menurut outlet berita yang bermarkas di Lebanon,  Al-Modon , ide untuk pembangunan tersebut diprakarsai oleh seorang pria bernama Nabeul Al-Abdullah, kepala milisi loyalis pro-rezim di provinsi tersebut. Setelah mendapatkan persetujuan dari uskup metropolitan gereja Ortodoks Yunani di Hama, Nicolos Baalbaki, rencana itu kemudian disampaikan kepada militer Rusia di Suriah, seperti dikutip dari Memo, Selasa (28/7).

Replika itu akan dibangun secara khusus di kota Al-Suqaylabiyah yang mayoritas berpenduduk Ortodoks Yunani, di atas sebidang tanah yang disumbangkan oleh pemimpin milisi Al-Abdullah. Sebuah tim Rusia di pangkalan militer Hmeimim di Latakia dilaporkan telah mengerjakan rencana untuk pembangunan mini replika Aya Sofya itu.

Menurut surat kabar berbahasa Arab  Rai Al-Youm , anggota parlemen Rusia Vitaly Milonov menyatakan bahwa Suriah adalah lokasi yang ideal untuk mini replika Aya Sofya karena “tidak seperti Turki, itu adalah negara yang jelas-jelas menunjukkan kemungkinan dialog antaragama yang damai dan positif.”

Tujuan Suriah untuk membangun replika bangunan bersejarah itu dipandang sebagai isyarat balas dendam terhadap Turki, yang ditentangnya dalam perang sipil Suriah yang sedang berlangsung . Ini juga merupakan isyarat simbolis oleh rezim Assad terhadap komunitas Kristen Suriah, yang dianggap sebagai pelindung, meskipun telah  menargetkan gereja  - gereja dan menganiaya orang-orang Kristen Suriah selama perang saudara.

Dukungan dan bantuan Moskow terhadap proyek tersebut, menurut aktivis oposisi yang berbicara dengan  Al-Modon , adalah metode untuk membenarkan kehadiran militernya di Suriah dan dukungannya terhadap Al-Assad berdasarkan pada hubungan Rusia dengan komunitas Kristen Suriah. Para aktivis juga mengatakan bahwa pemimpin milisi Al-Abdullah, yang menyumbangkan tanah untuk pembangunan, bertujuan untuk memperkuat hubungannya dengan Rusia jika rezim Assad jatuh. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA