Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

UMNO Tolak Gabung Koalisi Perikatan Nasional Milik PM Muhyiddin Yassin

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Kamis, 30 Juli 2020, 17:05 WIB
UMNO Tolak Gabung Koalisi Perikatan Nasional Milik PM Muhyiddin Yassin
Perdana Menteri Malaysia, Muhyiddin Yassin/Net
rmol news logo United Malays National Organisation (UMNO) mendeklarasikan diri untuk tidak bergabung dengan koalisi Perikatan Nasional (PN) yang dipimpin oleh Perdana Menteri Malaysia, Muhyiddin Yassin.

Alih-alih, UMNO akan fokus pada penguatan aliansi Mufakat Nasional (MN) bersama dengan Parti Islam Se-Malaysia (PAS) dan partai-partai lain dalam koalisi Barisan Nasional (BN).

Hal tersebut disampaikan oleh Ketua UMNO, Ahmad Zahid Hamidi dalam unggahan Facebook pada Kamis (30/7).

"Dukungan untuk pemerintah PN hanya didasarkan pada dukungan dari UMNO dan Anggota Parlemen BN, serta anggota majelis negara dalam membentuk pemerintahan federal dan pemerintahan negara bagian tertentu," ujar Ahmad Zahid seperti dilansir CNA.

Meski begitu, Ahmad Zahid mengungkap, Muhyiddin sudah melakukan pertemuan dengan anggota parlemen BN pada Rabu (29/7) dan menyatakan keinginan Parti Pribumi Bersatu Malaysia (Bersatu) untuk bergabung dengan MN.

"Keinginan Bersatu akan dibahas dengan PAS secara rinci," tegasnya.

"Saya akan menyerahkannya ke komite utama untuk mempertimbangkan keinginan Bersatu, jika mungkin untuk lebih memperkuat MN untuk kepentingan negara dan rakyat," sambungnya.

MN adalah aliansi yang diresmikan oleh UMNO dan PAS yang merupakan mantan rival politik saat pemilihan umum. Keduanya bersatu setelah koalisi BN yang dipimpin UMNO gagal memenangkan pemilu pada 2018.

Muhyiddin sendiri adalah mantan anggota UMNO bersama dengan Mahathir Mohammad. Namun keduanya membentuk Bersatu yang saat ini terpecah menjadi dua faksi, yaitu pendukung Muhyiddin dan Mahathir.

Bagi Muhyiddin, ia adalah presiden Bersatu. Ia sudah mengeluarkan partainya dari koalisi Pakatan Harapan (PH) yang memenangkan pemilu 2018 yang memicu keruntuhan PH saat ini.

Setelah itu, ia bergabung kembali dengan partai-partai komponen seprtti UMNO, PAS dan BN untuk memimpin pemerintahan PN yang masih belum jelas. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA