Kepergian Coulibaly secara tiba-tiba pada bulan ini membuat partai berkuasa di Pantai Gading kebingungan menjelang pemilihan umum. Ouattara pun harus mencari pengganti Coulibaly yang dianggap tidak akan pengacaukan dukungan dalam pemungutan suara 31 Oktober.
Melansir
Reuters, Bakayoko adalah seorang mantan eksekutif radio dan surat kabar. Ia juga sekutu lama Ouattara. Selama ini, ia dianggap sebagai pengganti Ouattara yang paling memungkinkan.
Lelaki 55 tahun tersebut memiliki reputasi sebagai populis dan kerap melakukan kampanye yang cukup keras.
Dalam masa jabatannya yang baru sebagai PM, Bakayoko akan tetap mempertahankan posisinya sebagai menteri pertahanan.
Meski begitu, tampaknya partai belum rela jika pemerintahan diambil alih oleh Bakayoko. Pada Rabu (29/7), partai meminta Ouattara mencalonkan diri kembali. Menurut partai, Ouattara adalah satu-satunya sosok yang dapat mempersatukan partai menjelang pemilu yang diperkirakan akan sangat sengit.
Sementara itu, pada Maret, Ouattara mengaku akan mundur setelah pemilu lantaran akan melanggar batasan jangka waktu sesuai konstitusi.
Pantai Gading sendiri memiliki sejarah kelam perihal perpecahan. Pada 2010 hingga 2011 terjadi perang saudara yang menewaskan sekitar 3.000 orang. Perang dipicu perpecahan etnis yang bahkan hingga saat ini belum menemukan solusi perdamaian yang kokoh.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: