Serangan itu dikatakan terjadi di hotel bintang lima Fairmont Nile City Hotel, ketika sekelompok pemuda yang berjumlah sekitar empat hingga tujuh pria dari latar belakang ‘kelas atas’ membius dan memperkosa seorang gadis setelah acara ‘Tarian The’. Menurut beberapa posting para pria bahkan menandatangani inisial mereka di tubuhnya. Video-video tersebut dilihat sebagai "trofi" yang dikirim ke grup lain dan digunakan sebagai alat untuk memeras korban.
Beberapa akun bahkan telah memasang nama dan gambar mereka di media sosial untuk meningkatkan tekanan pada polisi untuk bertindak dan agar mereka mendapatkan perhatian yang lebih luas.Tagar #fairmontincident dan tagar #Fairmontcrime telah menjadi trending topik Twitter di kalangan netizen Mesir.
Fakta bahwa para lelaki itu dipandang memiliki hubungan baik dengan keluarga kaya telah membuat banyak orang percaya bahwa pihak berwenang tidak akan memberi keadilan bagi korban, yang belum maju untuk mengajukan tuntutan karena takut akan serangan balasan, seperti dikutip dari
Memo, Kamis (30/7).
Sebuah akun Instagram bernama Assault Police yang memiliki lebih dari 170 ribu pengikut tiba-tiba ditutup setelah mendapat beberapa ancaman pembunuhan, menurut sumber yang dekat dengan adminnya.
Yang lain menunjuk pada kemunafikan tuduhan serius yang diabaikan oleh penegak hukum, sementara dua wanita Mesir telah ditahan dan dijatuhi hukuman penjara atas video yang dianggap ‘tidak pantas’ di aplikasi TikTok.
Pihak berwenang Mesir telah lama dikritik karena dituding memberi penghargaan kepada pelaku dan bukan korban. Sebuah studi PBB 2013 menemukan bahwa 99 persen wanita di Mesir pada suatu titik dalam kehidupan mereka dilecehkan secara seksual, baik secara verbal maupun fisik.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.