Pejabat militer AS mengatakan dalam konferensi pers, tujuh marinir lainnya berhasil diselamatkan dan masih hidup ketika satu orang tewas setelah kendaraan mereka kemasukan air dan tenggelam pada hari Kamis sekitar pukul 17:45 waktu Pasifik.
"Mereka memberi isyarat kepada seluruh unit bahwa kapal mereka kemasukan air," kata Letnan Jenderal Joseph Osterman, seperti dikutip dari
Reuters, Sabtu (1/8).
"Respons langsung diberikan oleh dua kendaraan penyerang amfibi tambahan serta perahu keselamatan," ungkapnya.
Jenderal David Berger mengatakan, dua dari marinir yang berhasil diselamatkan berada dalam kondisi kritis di Rumah Sakit Scripps Memorial La Jolla sementara lima lainnya kembali naik kapal yang ditugaskan.
Sebuah misi pencarian dan penyelamatan yang melibatkan kapal perusak Angkatan Laut AS dan Coast Guard berlanjut pada Jumat sore untuk mencari para Marinir dan pelaut yang hilang.
"Marinir mengenakan perlengkapan perang bersama dengan rompi karet ketika insiden itu terjadi," kata Osterman.
"Kapal itu tenggelam sepenuhnya," katanya, menambahkan bahwa kapal itu berada di beberapa ratus kaki di dalam air. Dengan bobot seberat 26 ton mereka berasumsi kapal itu jauh tenggelam ke dasar lautan.
Insiden itu terjadi selama latihan rutin Korps Marinir di dekat Pulau San Clemente. Marinir sering berlatih serangan pantai di sana menggunakan kendaraan angkut pasukan amfibi.
Berger mengatakan bahwa dia menghentikan semua operasi air AAV sampai penyebabnya ditentukan. Dia juga mengatakan AAV di seluruh armada akan diperiksa.
Semua Marinir yang terlibat dalam latihan akan ditugaskan ke Unit Ekspedisi Marinir ke-15, yang berbasis di Camp Pendleton, pangkalan Marinir terbesar di Pantai Barat Amerika Serikat, antara kabupaten Orange dan San Diego.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.