Kemarin, Sabtu (1/8), ribuan orang turun ke jalan-jalan Khabarovsk. Hujan tak menghentikan aksi mereka. Alih-alih di bawah lindungan payung, para pengunjuk rasa meneriakkan "Kebebasan!".
Sebuah spanduk bertuliskan "Rusia tanpa Putin" tampak mentereng di luar gedung pemerintahan sementara para pengunjuk rasa menyerukan "Putin, mengundurkan diri!", melansir
Reuters.
Otoritas kota memperkirakan ada sekitar 3.500 orang ikut ambil bagian dalam protes tersebut. Sedangkan beberapa media lokal menyebutnya lebih dari 10 ribu, namun lebih sedikit dari pekan-pekan sebelumnya.
Gelombang protes besar-besaran di Khabarovsk sendiri menyoroti penahanan Furgal atas tuduhan pembunuhan yang ia bantah. Protes meluas menjadi kemarahan penduduk Khabarovsk yang dianggap telah diabaikan oleh pemerintah pusat di Moskow.
Warga mengatakan, penahanan Furgal pada 9 Juli merupakan motivasi politik karena partai berkuasa tidak berhasil memenangkan pemilu di wilayah terbesar kedua di Rusia bagian timur tersebut.
"Pemerintah tidak menganggap kami sebagai manusia, kami tidak jujur pada mereka," ujar seorang pensiunan yang melakukan aksi protes kepada
Reuters.
"Kita hidup di ujung dunia. Ini adalah negara terkaya, tapi kami hidup dalam kemiskinan dan kami yang pensiunan harus bekerja," sambungnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: