Badan Antariksa Amerika Serikat (AS), NASA, melaporkan mereka lepas landas pada Sabtu (1/8) dan dijadwalkan tiba di Bumi pada Minggu (2/8).
Dari rekaman NASA terlihat kapsul melayang jauh dari ISS dalam kegelapan ruang angkasa. Kapsul tersebut, kata NASA, berada di lintasan yang aman.
Sudah dua bulan Behnken dan Hurley di ruang angkasa, pergi menggunakan pesawat antariksa buatan dalam negeri untuk pertama kalinya sejak hampir satu dekade lalu.
"Dan mereka pergi!" cuit NASA dalam akun Twitter-nya.
Seperti dikutip
AFP, Crew Dragon direncanakan untuk mendarat di lepas pantai Florida bagian barat. Sementara saat ini, wilayah tersebut sedang berada dalam ancaman badai Isaias dan Yesaya.
Sebuah siaran NASA TV memperlihatkan upacara perpisahan Behnken dan Hurley di atas ISS. Hurley berharap badai akan mereda ketika mereka tiba.
"Tim bekerja sangat keras, terutama dengan dinamika cuaca selama beberapa hari ke depan di Florida," katanya.
Sementara itu, Behnken mengaku, bagian tersulit adalah ketika diluncurkan. Namun bagian paling penting adalah ketika pulang.
Misi Crew Dragon yang diluncurkan pada 30 Mei merupakan pertama kalinya sebuah pesawat ruang angkasa berawak di luncurkan ke orbit dari Amerika sejak 2011, ketika program pesawat ruang angka berakhir. Itu juga pertama kalinya pesawat terbang buatan swasta terbang ke ISS.
Pemerintah AS sendiri telah membayar SpaceX dan Boeing sekitar 7 miliar dolar AS untuk kontrak pesawat ruang angkasa. Namun program Boeing gagal uji coba pada akhir tahun lalu.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: