Sebagai gantinya, pemerintah Afghanistan pun menepati janji untuk membebaskan ratusan ratusan militan Taliban yang ditahan otoritas Afghanistan pada akhir pekan ini (Minggu, 2/8).
Selama gencatan senjata tiga hari lalu, suasana tenang dan damai pun tercipta di Afghanistan, tanpa ada salah satu pihak yang memicu bentrokan.
"Idul Adha ini terasa berbeda, taman penuh dengan orang-orang, Anda hampir lupa bahwa telah ada perang di negara ini selama 40 tahun," kata seorang penduduk dari kota timur Jalalabad, Shahpoor Shadab.
Sementara itu, di provinsi Zabul yang bergolak, beberapa warga melantunkan puisi yang menyerukan gencatan senjata.
"Kedamaian adalah kebutuhan dan aspirasi semua orang," kata seorang warga bernama Sardar Wali, yang ikut ambil bagian dalam sesi puisi tersebut.
Baik Presiden Afghanistan Ashraf Ghani maupun perwakilan Taliban sebelumnya telah sama-sama mengindikasikan bahwa negosiasi yang telah lama tertunda antara kedua belah pihak akan dapat dimulai kembali, segera setelah Idul Adha.
Untuk diketahui bahwa di bawah kesepakatan yang ditandatangani oleh Taliban dan Amerika Serikat pada bulan Februari lalu menyebutkan, pembicaraan "intra-Afghanistan" dijadwalkan akan dimulai pada bulan Maret.
Namun rencana itu terpaksa ditunda karena ada pertikaian politik di Afghanistan serta adanya perselisihan soal jumlah tahanan Taliban yang akan dibebaskan.
Akhirnya ditemukan kata sepakat bahwa Afghanistan akan membebaskan sekitar 5.000 tahanan Taliban. Sebagai gantinya, Taliban akan membebaskan 1.000 personel keamanan Afghanistan yang ditawan oleh Taliban.
Dikabarkan
Channel News Asia, Dewan Keamanan Nasional Afghanistan pada Minggu (2/8) mengatakan bahwa sebanyak 300 tahanan Taliban lainnya telah dibebaskan sejak hari Jumat lalu, atau saat Hari Raya Idul Adha.
Dengan demikian, sejauh ini jumlah tahanan Taliban di Afghanistan yang dibebaskan telah mencapai 4.900 orang.
Meski begitu, pihak berwenang Afghanistan menolak untuk membebaskan ratusan narapidana yang dituduh melakukan kejahatan serius yang diminta oleh Taliban untuk dibebaskan.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: