Penemuan kasus bermula dari empat anggota awak kapal yang didiagnosis gangguan penapasan ketika kapal tiba di pelabuhan Tromsoe, pada Jumat (31/7). Saat ini keempatnya sudah dirawat di rumah sakit.
Tes pun dilakukan kepada awak lainnya. Hasil tes menunjukkan 32 dari 158 staf lainnya juga ikut terinfeksi.
Sementara para kru dikarantina di kapal, 178 penumpang telah turun saat kapal tiba di Pelabuhan Tromsoe, tanpa melewati proses diagnosa. Membuat aparat bergerak cepat dan ekstra untuk menemukan mereka yang memiliki potensi penyebaran.
Institut Kesehatan Masyarakat Norwegia (FHI) dan kotamadya Tromsoe mengatakan, sejauh ini, empat dari 387 penumpang gabungan yang melakukan perjalanan dengan dua kapal pesiar terpisah sejak 17 Juli telah ditemukan membawa virus corona.
"Kami menduga, mungkij saja ada lebih banyak infeksi akan ditemukan sehubungan dengan wabah ini," kata Line Vold, ksekutif senior FHI, seperti dikutip dari
Reuters, Senin (3/8).
Hurtigruten, perusahaan pemilik MS Roald Amundsen serta 15 kapal lainnya, pada pertengahan Juni menjadi yang pertama yang kembali melakukan kegiatan pelayaran setelah penghentian tiga bulan karena pandemik.
Saat ditanya kemudian apakah pihak berwenang sekarang telah menemukan dan menguji semua orang yang berpotensi terinfeksi di atas kapal pesiar, seorang juru bicara FHI mengatakan: "Pesan telah dikirim ke semua penumpang. Kami sekarang berusaha memverifikasi bahwa informasi tersebut telah diterima dan dipahami."
Di antara kru yang terinfeksi, 32 berasal dari Filipina sementara sisanya berkebangsaan Norwegia, Prancis, dan Jerman, kata operator Hurtigruten.
"Kami bekerja keras untuk menahan wabah ini untuk membatasi penyebaran pada populasi umum," kata Walikota Tromsoe, Kathrine Kristoffersen.
Pada awal wabah virus corona pada awal 2020, ribuan penumpang terdampar di kapal pesiar di perairan Asia, Amerika Serikat dan di tempat lain, yang menyebabkan operator sejumlah perusahaan membatalkan perjalanan yang memicu PHK massal.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.