Alhasil, Perdana Menteri Dan Andrews pada Minggu (2/8) mengumumkan pemberlakuan
lockdown tahap 4 bagi Melbourne selama enam pekan ke depan.
Di bawah aturan
lockdown tahap 4, sebagian besa toko akan ditutup, kecuali layanan penting seperti supermarket dan apotek. Departement store seperti Kmart dan Target pun harus ditutup, melansir
NZ Herald.
Dalam pengumumannya, Andrews juga mengumumkan jam malam dalam lockdown tahap 4, yang akan berlangsung dari pukul 8 malam hingga 5 pagi.
Hanya ada satu orang dalam setiap rumah tangga yang diperbolehkan keluar rumah untuk berbelanja dalam radius 5 km.
"Kita tidak bisa lagi memiliki orang keluar dan tanpa alasan yang jelas," kata Andrews.
Ia menagtakan, setiap orang yang melanggar akan dikenakan denda sebesar 10 ribu dolar AS.
Adapun penguncian ketat di Melbourne diperkirakan bisa menghilangkan ribuan pekerjaan dan menghapus hingga 9 miliar dolar AS atau setara dengan Rp 132 triliun (Rp 14.700/dolar AS) pendapatan nasional.
Keputusan Andrews juga dikecam oleh pemimpin oposisi, Michael O'Brien. Menurutnya, warga Victoria tidak pantas menerima aturan tersebut.
"Dalam menyatakan keadaan bencana, Perdana Menteri Daniel Andrews telah mengakui bahwa pemerintahnya telah kehilangan kendali atas Covid-19 di negara bagian ini," kata O'Brien.
Pada Senin (3/8), Victoria melaporkan 429 kasus baru. Sebanyak 36 di antaranya terkait dengan wabah baru, sementara 393 lainnya masih diselidiki.
Angka kematian baru dilaporkan sebanyak 13, sehingga totalnya menjadi 136 orang telah meninggal akibat virus corona di Victoria.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: