Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Ketika Dunia Disibukkan Oleh Covid-19, Dua Negara Saling Bermusuhan Ini Sedang Mesra-mesranya

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Senin, 03 Agustus 2020, 16:20 WIB
Ketika Dunia Disibukkan Oleh Covid-19, Dua Negara Saling Bermusuhan Ini Sedang Mesra-mesranya
Perdana Menteri Bangladesh, Sheikh Hasina dan Perdana Menteri Pakistan, Imran Khan/Net
rmol news logo Pakistan dan Bangladesh, dua negara yang saling bermusuhan di Asia Selatan. Di tengah pandemik Covid-19, keduanya justru semakin mesra. Krisis tampaknya mendorong keduanya membangun kembali hubungan yang rusak selama puluhan tahun.

Mencairnya hubungan kedua negara tersebut terlihat dari panggilan telepon yang jarang terjadi antara Perdana Menteri Pakistan, Imran Khan dan Perdana Menteri Bangladesh, Sheikh Hasina pada awal Juli. Bahkan, Khan mengundang Hasina untuk mengunjungi Islamabad.

Peningkatan hubungan keduanya, dilansir dari Arab News pada Senin (3/8), terjadi setelah Komisaris Tinggi Pakistan Imran Ahmed Siqqiqui mengunjungi Menteri Luar Negeri Bangladesh, AK Abdul Momen di Dhaka. Itu terjadi beberapa pekan sebelum panggilan antara Khan dan Hasina.

"Kami menantikan dialog berkelanjutan dengan pemerintah Bangladesh mengenai cara terbaik agar hubungan bilateral kami dapat bergerak maju dengan lintasan positif," tutur jurubicara kantor luar negeri Pakistan, Aisha Farooqui.

"Kami berharap dapat bekerja dan memajukan hubungan kami, baik itu perdagangan, budaya, dan semua bidang lainnya," sambungnya.

Sementara itu, ketika ditanya, Siddiqui menolak untuk memberikan rincian pertemuannya dengan Momen. Namun ia mengatakan kedua negara ingin memperkuat hubungan.

“Generasi muda sangat tertarik untuk menjalin ikatan yang berarti. Ada potensi besar dalam kerja sama ekonomi dan komersial bilateral," katanya.

“Kedua belah pihak dapat bekerja sama untuk mewujudkan potensi ini dengan fokus untuk mendekatkan sektor swasta kita masing-masing.”

Di sisi lain, Komisi Tinggi Bangladeh untuk Pakistan, Mohammad Ruhul Alam Siddique mengatakan ia memiliki tujuan untuk meningkatkan hubungan perdagangan dan komersial antara kedua negara selama masa jabatannya.

"Satu-satunya misi saya adalah memperbaiki hubungan bilateral sebanyak mungkin saat memberikan layanan di Pakistan," paparnya.

Membaiknya hubungan antara Pakistan dan Bangladesh sendiri menjadi angin segar di tengah banyaknya negara di kawasan tersebut yang berantakan. Seperti India dan China yang tengah bersengketa.

Sejak perang 1971 yang membuat Bangladesh memisahkan diri, hubungan kedua negara tidak pernah pulih.

Hubungan keduanya mencapai titik terendah baru pada 2016, ketika Bangladesh mengeksekusi beberapa pemimpin partai Jamaat-e-Islamiya atas tuduhan melakukan kejahatan perang pada tahun 1971. Pakistan menyebut eksekusi tersebut "bermotivasi politik," dengan alasan bahwa mereka terkait dengan pro-Pakistan.

Tetapi kini, pejabat pemerintahan kedua negara sepakat untuk mereset hubungan buruk tersebut dan menatanya kembali. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA