Demikian yang disampaikan oleh Pemimpin Redaksi
Global Times, Hu Xijing pada Selasa (4/8). Surat kabar
Global Times sendiri diterbitkan oleh
People's Daily, media resmi Partai Komunis China.
"Mengingat bahwa pihak AS belum memperbarui visa wartawan China, pihak China telah mempersiapkan skenario terburuk bahwa semua wartawan China harus meninggalkan AS," ujar Hu dalam akun Twitter-nya seperti dikutip
CNA.
"Jika itu masalahnya, pihak China akan membalas, termasuk menargetkan wartawan AS yang berasis di Hong Kong," sambungnya.
Perseteruan antara AS dan China telah melibatkan para wartawan dan media. Pada 22 Juni, Washington membuat empat organisasi media pemerintah China yang berbasis di AS sebagai bagian dari misi asing. Mereka adalah China Central Television, China News Service, People's Daily, dan Global Times.
Pada Februari, lima media China juga diklasifikasikan dengan status yang sama oleh Washington, sembari memerintahkan agar outlet-outlet tersebut memangkas setengah warga China yang bekerja di sana.
Adapun lima media tersebut adalah Xinhua, China Global Television Network, China Radio International dan distributor People's Daily.
Sebagai balasan, Beijing mengusir warga AS yang bekerja di tiga surat kabar besar, yaitu The New York Times, The Wall Street Journal, dan The Washington Post.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: