Menyerbuan apotek tersebut hanya terjadi sehari setelah Gubernur Prefektur Osaka, Hirofumi Yoshimura mengklaim obat kumur terbukti ampuh melawan virus corona.
Di Twitter, ratusan ribu orang mengunggah foto rak kosong dengan tulisan "Stok Habis" untuk produk obat kumur, melansir
Reuters.
“Adakah orang lain yang kesulitan membeli obat kumur? Saya datang ke empat toko sekarang," tulis seorang pengguna, @shotaro_1117, sembari mengunggah foto empat rak obat kumur yang suda diborong habis.
Kemarin, Selasa (4/8), dalam sebuah konferensi pers, Yoshimura mengatakan sebuah penelitian menunjukkan
viral load atau jumah virus tampak lebih sedikit dalam air liur ketika seseorang berkumur secara teratur dengan obat larutan povidone-iodine.
Ia juga mengatakan, penelitian yang dilakukan oleh Rumah Sakit Osaka tersebut sudah terbukti ampuh pada 41 pasien dengan gejala Covid-19 ringan.
"Mungkin kita bahkan bisa mengatasi virus corona dengan obat kumur," katanya.
Setelahnya, seorang pejabat Jepang mengatakan, saham Maiji Holdings Co yang obat kumur langsung meroket, yaitu naik sebanyak 7,7 persen pada Selasa. Namun turun kembali 4 persen pada Rabu.
Jurubicara pemerintah, Yoshihide Suga, mengatakan pihaknya juga tengah mengamati penelitian yang disebutkan oleh Gubernur Osaka.
"Pemerintah akan mengamati dengan seksama perkembangan penelitian," kata Suga dalam konferensi pers.
Kendati begitu, beberapa ahli kesehatan tampak skeptis dengan temuan tersebut. Seorang apoteker, Shuichi Aoshima mengatakan, menurutnya penggunaan obat kumur hanya akan berdampak pada hasil palsu dari tes PCR.
"Itu sama dengan meneteskan povidone-iodine ke sampel virus," jelasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: