Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Dubes AS: Kanselir Angela Merkel Sibuk Bantu Pengungsi Muslim, Ingin Ubah Eropa Jadi Negara Islam

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Rabu, 05 Agustus 2020, 18:17 WIB
Dubes AS: Kanselir Angela Merkel Sibuk Bantu Pengungsi Muslim, Ingin Ubah Eropa Jadi Negara Islam
Dutabesar AS untuk Jerman, Kolonel Douglas Macgregor/Net
rmol news logo Amerika Serikat (AS) kembali memperkeruh hubungannya dengan sekutu dari Eropa, Jerman. Dutabesar AS untuk Jerman, Kolonel Douglas Macgregor yang baru dipilih oleh Presiden Donald Trump membuat kegaduhan di awal penempatannya.

Macgregor yang merupakan seorang mantan komandan tank Angkatan Darat AS baru dipilih menjadi Dutabesar AS untuk Berlin, menggantikan Richard Grennel. Penggantiannya telah diumumkan oleh Gedung Putih pada Senin (3/8).

Meski baru terpilih, Macgregor sudah memicu perhatian. Dalam wawancaranya dengan Fox News, Macgregor mengatakan, Kanselir Jerman Angela Merkel lebih memprioritaskan memberikan bantuan pada "penjajah muslim yang tidak diinginkan" dibanding menggunakan uang tersebut untuk menjamin keamanan.

Pernyataannya tersebut merujuk pada imigran Muslim, di mana ia mengatakan, Merkel berusaha mengubah Eropa menjadi negara Islam, melansir Business Insider, Rabu (5/8).

Macgregor sendiri ternyata sudah beberapa kali mengkritik Merkel terkait keputusannya untuk membantu para pengungsi muslim dari Timur Tengah.

Sebagai contoh, pada 2018, ia menyerang keputusan Merkel untuk menerima ratusan ribu pengungsi ke Jerman selama krisis migran. Ia mengatakan, Merkel lebih peduli untuk memberikan layanan gratis pada jutaan pengungsi muslim daripada memperkuat angkatan bersenjatanya sendiri.

Dalam sebuah podcast, Macgregor juga mengatakan, Jerman telah menghabiskan uang namun mereka seakan tidak memiliki angkatan bersenjata.

Pada 2015 dan 2016, Macgregor mengkritik Uni Eropa yang menyediakan layanan kesejahteraan yang sangat mewah kepada pengungsi.

"Mereka mendapat manfaat untuk dikonsumsi dan membangun diri mereka di dalam negara orang lain dengan tujuan akhirnya mengubah Eropa menjadi negara Islam. Itu adalah hal buruk bagi Barat. Itu adalah hal buruk bagi orang Eropa," ujarnya.

Macgregor sendiri mendukung langkah Trump untuk menarik ribuan pasukan dari Jerman. Namun ia juga mengatakan Washington akan terus menjalani hubungan baik dengan Berlin.

"Orang Jerman berterimakasih kepada kami, tidak merasa berkewajiban untuk membela diri. Dan presiden hanya berkata, "lihat, itu mengapa pajak Amerika diwajibkan"," ujarnya.

Beberapa waktu terakhir, Trump tengah gencar menarik hampir 12 ribu pasukan AS di Jerman. Trump beralasan, Jerman telah gagal membayar kontribusi kepada NATO dan AS merasa dirugikan dengan perdagangan kedua negara. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA