Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Soal Laut China Selatan, Malaysia Ogah Terjebak Kepentingan Negara Adidaya

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/amelia-fitriani-1'>AMELIA FITRIANI</a>
LAPORAN: AMELIA FITRIANI
  • Rabu, 05 Agustus 2020, 23:12 WIB
Soal Laut China Selatan, Malaysia Ogah Terjebak Kepentingan Negara Adidaya
Menteri Luar Negeri Malaysia Hishammuddin Hussein menegaskan bahwa negaranya tidak akan terjebak dalam kepentingan negara-negara adidaya terkait sengketa Laut China Selatan/Net
rmol news logo Malaysia enggan terseret apalagi terjebak dalam pergolakan geopolitik antara negara-negara adidaya dalam upayanya menyelesaikan perselisihan tentang Laut China Selatan.

Begitu sikap tegas negeri jiran, seperti disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Malaysia Hishammuddin Hussein di hadapan parlemen pada Rabu (5/8).

Pernyataan itu dia buat sebagai jawaban atas pertanyaan dari anggota parlemen Malaysia yang meminta kejelasan soal status tuntutan China untuk wilayah sengketa di Laut China Selatan.

Dia menggarisbawahi bahwa kementeriannya ingin menyelesaikan sengketa tersebut secara konstruktif melalui negosiasi diplomatik yang tepat.

Hishammudin memaparkan bahwa ada dua sikap utama yang ditekankan Malaysia terkait Laut China Selatan.

"Pertama-tama saya tidak ingin Malaysia diseret dan terjebak dalam pergolakan geopolitik antara negara-negara adidaya," kata Hishammuddin.

"Kita harus mencegah insiden yang tidak diinginkan terjadi di perairan teritorial kita. Kita juga harus mencegah bentrokan militer di perairan antara pihak-pihak terkait," tambahnya, seperti dikabarkan Channel News Asia.

Kedua, sambungnya, sengketa Laut China Selatan tidak dapat digunakan sebagai masalah yang akan menyebabkan perpecahan antara negara-negara ASEAN.

"Jika kita mengikuti narasi dan menyerah pada tekanan kekuatan super, potensi bagi negara-negara ASEAN untuk membungkuk dan memihak negara-negara tertentu akan tinggi. Saat menghadapi kekuatan super besar, kita harus bersatu, sebagai satu blok, sehingga kekuatan kita akan disinergikan secara efektif," tegasnya.

Lebih lanjut Hishammuddin memaparkan bahwa sengketa wilayah Malaysia di Laut China Selatan sebenarnya bukan hanya terkait dengan china, tapi juga dengan klaim yang tumpang tindih antar sesama negara ASEAN seperti Filipina, Vietnam dan Brunei.

"Jika ASEAN pecah, dan Malaysia sendiri tidak mampu melawan Amerika Serikat dan China, peluang terbaik kami adalah jika ASEAN tetap solid," ujarnya.

"Untuk menyelesaikan masalah Laut China Selatan dengan China, kita harus memastikan bahwa solidaritas ASEAN kuat dan kita tetap bersatu sebagai satu blok," tegas Hishammudin. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA