Inggris juga menjanjikan hingga 5 juta poundsterling dalam pendanaan darurat kemanusiaan untuk membantu orang-orang yang kehilangan tempat tinggal akibat bencana, menyusul panggilan antara Hassan Diab, Perdana Menteri Lebanon dan Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab.
“Ini adalah ledakan dahsyat yang menyebabkan penderitaan dan kerusakan luar biasa. Inggris adalah teman lama Lebanon dan rakyat Lebanon, dan akan berdiri bersama mereka pada saat mereka membutuhkan,†kata Raab seperti dikutip dari
TN, Kamis (6/8).
Dukungan juga diberikan untuk Angkatan Bersenjata Lebanon, termasuk bantuan medis yang dibutuhkan, bantuan transportasi udara strategis, dan dukungan teknik dan komunikasi. Inggris akan mengirim Tim Medis Darurat Internasional (EMT) yang dapat memberikan penilaian awal dan koordinasi dengan tim SAR.
EMT menawarkan penyediaan cepat tim kesehatan, medis dan bedah publik yang terakreditasi internasional termasuk para ahli dari Layanan Kesehatan Nasional (NHS) Inggris dan sektor medis swasta.
Sekretaris Negara untuk Pembangunan Internasional, Anne-Marie Trevelyan, mengatakan bahwa dunia telah dikejutkan 'oleh pemandangan kehancuran dan penderitaan di Beirut'.
“Hati saya tertuju kepada semua orang yang terkena dampak tragedi ini dan yang kehilangan orang yang dicintai,†kata Trevelyan. "Inggris siap untuk mendukung orang-orang Lebanon pada saat mereka membutuhkan dan telah menawarkan mengirim petugas medis dan penyelamat untuk merawat mereka yang terluka."
Ledakan yang terjadi pada Selasa (4/8) sore berukuran 4,5 pada skala Richter dan dirasakan hingga sejauh Siprus, sekitar 240 kilometer dari Beirut.
Sebelum insiden itu, Lebanon sudah mengalami krisis ekonomi besar dan menghadapi pandemik virus korona, serta menampung lebih dari 1,5 juta pengungsi dari perang di negara tetangga Suriah.
Hampir separuh kota rusak akibat ledakan terbesar, yang menurut pemerintah Lebanon disebabkan oleh 2.750 ton amonium nitrat, pupuk yang sangat mudah meledak, disimpan di gudang yang tidak aman di pelabuhan.
Perdana Menteri Hassan Diab mengatakan dia akan menentukan dalam lima hari penyebab pasti ledakan dan "siapa yang bertanggung jawab".
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: