Berdasarkan gambar yang diambil dari citra satelit Planet Labs yang dianalisis
CNN, diameter kawah yang terbentuk dari ledakan tampak berukuran sekitar 124 meter. Artinya, lebih panjang dari lapangan sepak bola.
Adapun analisis
CNN dilakukan dengan perangkat lunak geospasial untuk mengukur citra satelit dari lokasi ledakan, dengan penilaian dalam jarak 10 meter.
Sementara itu, perusahaan Rusia, Roscosmos, juga membagikan foto satelit Pelabuhan Beirut sebelum dan sesudah ledakan. Di sana tampak terlihat banyak bangunan rata dengan tanah.
Satelit yang mengambil foto-foto tersebut adalah Canopus-B Rusia, yang dikembangkan oleh Institut Penelitian Elektromekanik All-Russia (NPP VNIIEM), dan dirancang untuk penginderaan jauh Bumi, melansir
Sputnik.
Menteri Kesehatan Lebanon Hamad Hassan menyebut, korban tewas akibat ledakan hingga saat ini sudah mencapai 135 orang, sementara sekitar 5.000 lainnya menderita luka-luka.
Gubernur Beirut, Marwan Abboud mengatakan, ledakan dahsyat yang diyakini disebabkan oleh amonium nitrat tersebut telah merusak lebih dari setengah bangunan ibukota dengan sekitar 300 ribu orang kehilangan tempat tinggal.
Dari laporan awal, sebanyak 2.750 ton amonium nitrat yang merupakan barang hasil sitaan menjadi sumber ledakan. Bahan peledak tersebut diketahui disita dari kapal milik warga Rusia pada 2014.
Sejak 2015, ribuan ton amonium nitrat tersebut sudah disimpan di gudang no. 12 Pelabuhan Beirut. Pemicu ledakan sendiri adalah kebakaran yang terjadi di sekitar gudang.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: