Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, tidak bisa disangkal jika saat ini institusi-institusi multilateral harus lebih berjuang di tengah tantangan global selama pandemik Covid-19.
Sedangkan pada saat yang yang sama, situasi krisis membuat banyak negara meningkatkan ekspektasi terhadap institusi multilateral.
"Jadi saya pikir tidak berlebihan jika mengatakan pandemik ini adalah sebuah tes untuk multilateralisme," sambungnya dalam webinar bertajuk
"Multilateralism during a pandemic: Indonesia's perspective" pada Kamis (6/8).
Indonesia sendiri, kata Retno, akan terus mendukung multilateralisme untuk mencari solusi, mengoordinasikan sumber daya dan respons dalam menghadapi banyak tantangan global.
Misalnya saja pada April, ketika Indonesia ikut menginisiasi respons global melawan Covid-19 di Majelis Umum PBB.
"Kita tidak bisa membiarkan keyakinan pada multilateralisme terkikis, karena tanpa multilateralisme, yang kuat yang akan mengungguli, sementara negara kecil akan kehilangan lebih banyak," ujarnya.
Adapun untuk meningkatkan kepercayaan terhadap multilateralisme, Retno mengatakan, kita harus memastikan agar multilateralisme digalakkan meski di tengah krisis.
"Karena sekali lagi, ujian (multilateralisme) adalah ketika krisis," tambahnya.
Selanjutnya, kita juga harus memastikan agar pemerintahan global, termasuk PBB selalu bisa menghadapi tantangan-tantangan baru.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: