Sebelum ledakan, Amine Al Zahid tengah berada di dekat pelabuhan Beirut. Ia terlempar ke laut begitu ledakan besar terjadi. Pria berusia 42 tahun dari daerah Beirut Tareek Al Jdeede itu ditemukan pada Kamis pagi oleh angkatan laut Lebanon dalam keadaan terluka.
“Sepuluh menit sebelum ledakan besar yang kedua, dia sempat mengirimi saya foto api yang berasal dari ledakan pertama. Penjuru Kota Beirut terguncang oleh ledakan, dan begitu juga kami. Setelah ledakan kedua, dia menghilang. Kami mencarinya berjam-jam,†kata saudara laki-laki Amine Al Zahid, Mohammad Zahid, kepada
TN, Kamis (6/8).
Al Zahid bekerja sebagai manajer untuk sebuah perusahaan yang berbasis di pelabuhan Beirut.
Putus asa mendapatkan informasi keberadaan Amine, Mohammad segera memposting foto Amine dan detail kontak mereka di media sosial, di antara ratusan gambar lain dari orang-orang yang juga mencari keberadaan sanak saudaranya.
Kabar akhirnya tiba, keluarga tersebut diberi tahu bahwa Amine telah dijemput oleh pelaut Angkatan Darat Lebanon pada pukul 4 pagi dan diserahkan ke Pertahanan Sipil.
Mohammad menunggu di pintu masuk pelabuhan untuk mendapatkan informasi. Ia memeriksa ke Palang Merah Lebanon dan Pertahanan Sipil Lebanon, yang telah mengkonfirmasi bahwa saudaranya masih hidup, tetapi sejauh ini dia tidak dapat melacak di rumah sakit mana dia berada.
Beberapa rumah sakit telah dihubungi tetapi keberadaan Amine tudak ditemukan. Rumah sakit lapangan yang didirikan di bandara Beirut mengatakan Amine juga tidak dirawat di sana.
Kabar bahwa Amine masih hidup cukup melegakan, tetapi sampai saat ini keluarga belum berhasil mengetahui Amine dirawat di mana.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.