Sebagai gantinya, Presiden Mauritania Mohamed Ould Ghazouani menunjuk Mohamed Ould Bilal, mantan kepala beberapa badan negara sebagai Perdana Menteri baru Mauritania, seperti dikutip dari
AFP, Kamis (6/8).
Tahun ini sistem politik di Mauritania telah diguncang oleh penyelidikan parlemen terhadap dugaan korupsi dalam pemerintahan mantan Presiden Mohamed Ould Abdel Aziz. Abdel Aziz telah mengundurkan diri tahun lalu setelah berkuasa selama satu dekade.
Ia kemudian digantikan Ghazouani, sekutu dekatnya setelah memenangkan pemilihan untuk menggantikannya. Kini Abdel Aziz tengah diselidiki atas kasus dugaan korupsi oleh tim penyelidik parlemen termasuk kesepakatan yang melibatkan proyek minyak lepas pantai.
Penyidik memberikan laporan yang mendokumentasikan temuan mereka kepada jaksa penuntut umum pada Rabu (5/8). Laporan tersebut belum dipublikasikan tetapi beberapa menteri saat ini tengah diinterogasi tentang dugaan korupsi yang terjadi dalam pengawasan mereka saat menjabat di posisi senior dalam pemerintahan Abdel Aziz.
Dalam sambutan singkatnya kepada wartawan pada hari Kamis (6/7), Perdana Menteri Ismail Ould Cheikh Sidiya mengatakan dia telah mengajukan pengunduran diri dari pemerintah kepada Ghazouani tanpa memberikan penjelasan lebih lanjut.
Presiden Mauritania Mohamed Ould Cheikh El Ghazouani pada hari Kamis memang tengah melakukan perombakan pemerintahan.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.