Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Infeksi Di Sejumlah Negara Bagian Naik Lagi, Gelombang Pertama Covid-19 Di AS Belum Berakhir

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Jumat, 07 Agustus 2020, 09:35 WIB
Infeksi Di Sejumlah Negara Bagian Naik Lagi, Gelombang Pertama Covid-19 Di AS Belum Berakhir
Amerika Serikat masih dalam gelombang pertama Covid-19/Net
rmol news logo Amerika Serikat (AS) menjadi negara dengan jumlah infeksi dan kematian akibat Covid-19 tertinggi di dunia dan kemungkinan akan terus bertambah. Pasalnya, para pakar menyebut, AS masih dalam gelombang pertama Covid-19.

Beberapa negara bagian seperti Arizona, Florida, dan Texas mulai menunjukkan perkembangan yang baik. Selama dua pekan terakhir, kasus harian Covid-19 di negara-negara bagian tersebut cenderung menurun secara perlahan.

Walaupun begitu, para ahli mengatakan, AS tidak bisa berpuas diri lantaran jumlah kasus di beberapa negara bagian lainnya mengalami tren peningkatan.

Hasil analisis The Hills menunjukkan, ada 21 negara bagian yang melaporkan peningkatan kasus baru Covid-19. Sementara masih ada 24 negara bagian yang melaporkan kasus harian mencapai angka 5.000.

“Kami masih di gelombang pertama, dan kami adalah yang tertinggi yang kami capai sejak awal. Saya pikir kita belum mundur ke belakang," kepala epidemiologi penyakit menular negara bagian Washington, Scott Lindquist.

"Ada beberapa indikasi bahwa kita telah mencapai puncaknya," sambungnya.

Selama tiga hari terakhir, tercatat ada sekitar 50 ribu kasus baru Covid-19 yang dilaporkan setiap 24 jam.

Penurunan kasus harian Covid-19 di sejumlah negara bagian juga kemungkinan disebabkan oleh menurunnya jumlah pengujian di AS.

Data yang dikumpulkan oleh Proyek Pelacakaan Covid menunjukkan, pada 24 Juli, hampir 1 juta orang diuji. Namun, pada Kamis (6/8), hanya ada 731.700 tes yang dilakukan.

Perhitungan dari Universitas Johns Hopkins menunjukkan, jumlah kasus Covid-19 di AS sudah mencapai lebih dari 5 juta yang sudah dikonfirmasi dengan lebih dari 162 ribu orang meninggal dunia. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA