Mengutip keterangan tertulis yang diterima redaksi pada Jumat (7/8), salah satu bantuan yang dikirim oleh Maroko rumah sakit lapangan militer yang digunakan untuk merawat korban terluka.
Pasalnya, ledakan yang terjadi pada Selasa malam (4/8) tersebut menelan lebih dari 150 korban jiwa dan 5.000 lainnya cedera.
Selain rumah sakit, Raja Mohammed IV juga menitahkan pengiriman 100 tenaga medis, termasuk 14 dokter dengan berbagai spesialisasi, termasuk ICU, ahli bedah, ahli traumatologi, spesialis mata, spesialis luka bakar, ahli bedah saraf, dokter anak, hingga apoteker.
"Nantinya, rumah sakit lapangan tersebut bisa digunakan untuk ruang operasi, rawat inap, unit radiologi dan sterilisasi, laboratorium, serta apotek," tulis keterangan tersebut.
Bersama paket bantuan tersebut juga terdapat pasokan obat-obatan pertolongan pertama dan makanan, yang meliputi panganan pokok seperti makanan kaleng, kacang-kacangan, susu bubuk, minyak, hingga gula.
Perlengkapan seperti tenda dan selimut juga telah disediakan untuk menampung para korban yang kehilangan tempat tinggalnya.
Mengingat situasi masih dalam pandemik Covid-19, Maroko juga mengirim perlengkapan pencegahan infeksi virus corona, seperti masker, alat pelindung diri, jas hazmat, hingga pembersih tangan.
Sebelum mengirimkan bantuan, sesaat setelah ledakan, Raja Mohammed VI mengirimkan pesan belasungkawanya kepada Presiden Lebanon, Michel Aoun. Raja menegaskan bahwa Maroko akan selalu bersama Lebanon di masa-masa sulit tersebut.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: