Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Ledakan Beirut, WHO Dan AS Kirim Bantuan Kemanusiaan Senilai Rp 470 Miliar Ke Lebanon

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Jumat, 07 Agustus 2020, 17:44 WIB
Ledakan Beirut, WHO Dan AS Kirim Bantuan Kemanusiaan Senilai Rp 470 Miliar Ke Lebanon
Kondisi Pelabuhan Beirut pasca ledakan dahsyat/Net
rmol news logo Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Amerika Serikat (AS) menjanjikan bantuan kemanusiaan dengan total nilai 32 juta dolar AS atau setara dengan Rp 470 miliar (Rp 14.600/dolar AS).

Kedutaan Besar AS pada Jumat (7/8) mengatakan, Washington berkomitmen untuk memberikan bantuan awal senilai 17 juta dolar AS atau setara dengan Rp 250 miliar kepada Lebanon yang baru saja mengalami peristiwa mematikan, ledakan dahsyat di Pelabuhan Beirut.

Dalam sebuah pernyataan yang dikutip Reuters, bantuan dari AS akan meliputi bantuan makanan, persediaan medis, dan keuangan yang dikirim melalui Palang Merah Lebanon.

Sementara itu, pada hari yang sama, WHO juga telah meminta 15 juta dolar AS atau setara dengan Rp 220 miliar dari dananya untuk memenuhi kebutuhan kesehatan darurat di Lebanon, bukan hanya untuk menangani ledakan namun juga pandemik Covid-19.

Ledakan di Pelabuhan Lebanon terjadi pada Selasa (4/8) pukul 18.02 waktu setempat. Pihak berwenang mengatakan ledakan berasal dari 2.750 ton amonium nitrat yang disimpan di gudang.

Kantor Regional WHO untuk Timur Tengah pada Kamis malam (6/8) menyebut, ledakan tersebut telah menewaskan lebih dari 150 orang dan 5.000 lainnya terluka.

Sebanyak 17 kontainer WHO yang berisi pasokan medis, termasuk alat pelindung diri, juga ikut hancur dalam ledakan tersebut.

Lima rumah sakit di yang terdampak ledakan belum bisa berfungsi secara total. Dari laporan awal, banyak pusat kesehatan dan fasilitas perawatan yang rusak.

Sementara itu, Perwakilan WHO untuk Lebanon, Iman Shankiti mengatakan, hampir 300 ribu orang mengungsi karena rumah mereka hancur. Hal tersebut memicu kekhawatiran penyebaran virus corona dan wabah penyakit lain di sana.

Saat ini, WHO berencana untuk menyelidiki kondisi lingkungan di Beirut, mengingat amonium nitrat adalah bahan kimia yang berbahaya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA