Dia memandang perlu dilibatkannya penyelidik independen yang kredibel untuk membongkar apa yang ada dibalik tragedi ledakan tersebut, karena rakyat Lebanon berhak untuk mengetahuinya.
“Apa yang paling mengejutkan saya kemarin adalah kebutuhan akan kepercayaan dan kebutuhan untuk mengetahui kebenaran," kata Michel pada konferensi internasional tentang bantuan dan dukungan untuk Beirut.
"Orang-orang di Lebanon ingin mengetahui kebenaran, mereka berhak atas transparansi dan keadilan. Penyelidikan independen dan kredibel tentang penyebab tragedi ini sangat penting," kata Michel yang mengunjungi ibu kota Lebanon dan mengunjungi situs yang hancur secara langsung pada hari Sabtu lalu, seperti dikutip dari
GT, Senin (10/8).
Dia juga menyebutkan bantuan Uni Eropa yang menawarkan 33 juta euro atau setara dengan 38,9 juta dolar AS sebagai bantuan awal, dan berjanji akan sejumlah tambahan sebesar 30 juta euro untuk memenuhi kebutuhan mendesak. Lebih dari 250 penyelamat dari negara-negara anggota UE telah berada di darat, ditambah banyak pasokan darurat tersedia, katanya.
Sementara itu, Presiden Lebanon Michel Aoun sebelumnya telah menyatakan menolak dengan tegas seruan untuk dilakukannya penyelidikan internasional atas ledakan terjadi, bahkan dia mengatakan penyelidikan itu hanya bertujuan untuk memutarbalikkan kebenaran.
Aoun mengatakan hanya ada dua kemungkinan penyebab ledakan dahsyat di pelabuhan hari Selasa lalu, yakni karena kelalaian atau serangan eksternal (rudal).
"Ada dua kemungkinan skenario untuk apa yang terjadi: kelalaian atau campur tangan asing melalui rudal atau bom," katanya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: