Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Ogah Terpuruk, Ini Cara Kolombia Bangkitkan Ekonomi Pasca Lockdown Covid-19

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/amelia-fitriani-1'>AMELIA FITRIANI</a>
LAPORAN: AMELIA FITRIANI
  • Selasa, 11 Agustus 2020, 00:34 WIB
Ogah Terpuruk, Ini Cara Kolombia Bangkitkan Ekonomi Pasca <i>Lockdown</i> Covid-19
Bendera Kolombia berkibar di Plaza de Bolivar di Bogota/Net
rmol news logo Kolombia merupakan salah satu negara di kawasan Amerika Latin yang tidak memandang sebelah mata ancaman nyata dari pandemik virus corona atau Covid-19.

Sejak kasus pertama Covid-19 diumumkan di negara tersebut Maret lalu, pemerintah Kolombia mengambil sejumlah insiatif untuk menekan penularan virus corona, seperti melakukan lockdown dan tes Covid-19 secara masif.

Meski begitu, di saat yang bersamaan, pemerintah Kolombia menyadari bahwa lockdown atau penguncian nasional bisa menimbulkan dampak yang buruk, terutama dalam sektor ekonomi, jika tidak ditangani dengan baik.

"Memahami dampak ekonomi dari lockdown, Presiden Kolombia Ivan Duque mengumumkan paket langkah-langkah ekonomi untuk mengurangi efek pandemik," jelas Dutabesar Kolombia untuk Indonesia, Juan Camilo Valencia Gonzalez dalam RMOL World View yang digelar pada Senin (10/8).

Dia menjelaskan bahwa 24 Maret lalu, Presiden Duque mengumumkan program bantuan bernama "Ingreso Solidario", yang dimaksudkan untuk mendistribusikan bantuan pemerintah selama keadaan darurat kesehatan kepada tiga juta keluarga yang bekerja di sektor informal atau mereka yang tidak tercakup oleh program kesejahteraan sosial lainnya.

Pendaftaran program itu pun cukup mudah karena dilakukan secara online.

"Pada tanggal 24 Juni, Presiden Duque mengumumkan perpanjangan program Ingreso Solidario hingga Desember 2020," jelasnya.

Selain itu, pemerintah Kolombia juga memberikan bantuan dalam pembayaran tagihan bagi sejumlah pengguna jasa energi dan gas di negara tersebut.

Tidak berhenti di situ, sambung Dubes Juan Camilo, pada tanggal 8 Mei, pemerintah Kolombia juga membentuk Program Dukungan Ketenagakerjaan Formal untuk melindungi pekerjaan formal di Kolombia, selama keadaan darurat kesehatan yang disebabkan oleh Covid-19.

"Program ini adalah dukungan moneter yang nilainya akan mencapai 40 persen dari gaji wajib minimum bulanan untuk setiap karyawan. Pemerintah Nasional akan memberikannya setiap bulan dan hingga tiga kali kepada pemberi kerja di Kolombia, untuk mensubsidi pembayaran gaji," jelasnya.

"Program ini telah memberikan manfaat bagi lebih dari dua juta lima ratus ribu pekerja di perusahaan mikro, kecil, menengah, dan besar," demikian Dubes Juan Camilo. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA