Belum dijelaskan apakah ada tentara AS dalam konvoi itu yang menjadi korban.
Ledakan terjadi pada Senin malam sebelum pukul 21.00 waktu Baghdad. Pihak militer Irak telah membantah terlibat dalam insiden tersebut.
Sumber keamanan Irak mengatakan, kendaraan secara teratur memuat peralatan militer di persimpangan, dan kargo biasanya dimuat atau dibongkar sebelum masuk atau keluar Irak. Pasukan AS juga mengontrak perusahaan keamanan asing untuk menjaga keamanan di daerah itu.
Sebelumnya, sumber keamanan mengatakan bahwa ledakan itu disebabkan oleh milisi Muslim Syiah Irak yang menargetkan pangkalan militer AS di dekat perlintasan dengan menyelundupkan alat peledak, dan beberapa staf di pangkalan itu terluka.
Ini kemudian dibantah oleh sumber keamanan lain yang mengatakan serangan itu bukan menargetkan pangkalan melainkan iring-iringan konvoi, seperti dikutip dari
Reuters, Selasa (11/8).
Kedutaan Besar AS di Kuwait mengatakan sedang menyelidiki masalah tersebut.
Sebuah kelompok milisi Syiah Irak yang kurang dikenal bernama Ashab Al-Kahf mengaku bertanggung jawab atas serangan itu dan menerbitkan video yang menunjukkan ledakan dari kejauhan. Dikatakan ledakan itu mampu menghancurkan peralatan militer AS dan sebagian besar tempat penyeberangan.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.