Kantor berita Rusia,
TASS pada Senin (10/8) melaporkan, para diplomat tersebut ternyata adalah anggota badan intelijen Rusia.
Dua dari mereka diperkirakan adalah orang yang sama dengan dua diplomat di Kedutaan Besar Rusia di Praha yang mendapat
persona non grata oleh pemerintah Ceko pada Juni.
"Menurut informasi dari badan intelijen Slovakia, kegiatan mereka bertentangan dengan Konvensi Wina tentang hubungan diplomatik," papar jurubicara Kementerian Luar Negeri Slovakia.
“Selain itu, telah terjadi penyalahgunaan visa yang dikeluarkan di konsulat jenderal Slovakia di St. Petersburg, dan dalam hubungan ini, kejahatan serius dilakukan di wilayah negara anggota Uni Eropa dan NATO lainnya,†sambung pernyataan tersebut.
Tidak dijelaskan kejahatan apa yang dimaksud oleh kementerian. Namun, diduga mereka terkait dengan pembunuhan mantan pemberontak Chechnnya berkewarganegaraan Georgia di Berlin pada musim panas lalu.
Media Slovakia, serta situs investigasi bellingcat.com, telah melaporkan salah satu orang yang dicurigai terlibat dalam pembunuhan itu telah melakukan perjalanan ke Eropa dengan visa Slovakia.
Menteri Luar Negeri Slovakia Ivan Korcok pun memerintahkan penyelidikan atas penerbitan visa di konsulat St. Petersburg pada bulan lalu.
Kementerian Luar Negeri mengatakan, para diplomat tersebut harus meninggalkan Slovakia pada pekan ini.
Rusia sendiri menyanggah klaim tersebut dan mengaku akan menggapi keputusan Slovakia dengan cara yang sama.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: