Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Pengadilan California Perintahkan Uber Dan Lyft Agar Jadikan Pengemudi Mereka Sebagai Karyawan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Selasa, 11 Agustus 2020, 09:38 WIB
Pengadilan California Perintahkan Uber Dan Lyft Agar Jadikan Pengemudi Mereka Sebagai Karyawan
Perusahaan Uber/Net
rmol news logo Sudah saatnya pengemudi Uber dan Lyft mendapat perlakuan yang lebih baik dari perusahaan mitra mereka. Pengadilan California pada hari Senin (10/8) akhirnya memerintahkan perusahaan Uber dan Lyft yang ada di negara bagian itu untuk mengklasifikasi ulang pengemudi mereka.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Jaksa Agung California Xavier Becerra meminta perintah itu sebagai bagian dari  gugatan yang dia ajukan pada Mei bersama dengan pengacara kota dari San Francisco, Los Angeles, dan San Diego.

“Pengadilan telah mempertimbangkan dan menyetujui bahwa Uber dan Lyft perlu menghentikan kesalahan klasifikasi yang melanggar hukum dari pengemudi mereka, sementara proses pengadilan kami akan berlanjut,” kata Becerra dalam sebuah pernyataan.  

Hakim Pengadilan Tinggi San Francisco Ethan Schulman juga telah memerintahkan perusahaan ridesharing, yang saat ini memperlakukan pengemudi mereka sebagai kontraktor independen, untuk memberi mereka status karyawan. Schulman menyebut, di tengah situasi muram pandemik Covid-19 kehidupan para pengemudi Uber dan Lyft perlu diperhatikan. Jumlah pengguna layanan turun secara signifikan. Jadi, inilah kesempatan bagi perusahaan untuk merestrukturisasi mereka menjadi karyawan tetap.

Sebelumnya, Pengadilan Tinggi San Francisco menuduh Uber dan Lyft melanggar undang-undang baru negara bagian yang dikenal sebagai Assembly Bill 5 (AB5), yang dibuat sebagai cara untuk mengklasifikasikan pengemudi sebagai karyawan penuh dan memastikan manfaat dari majikan mereka.

Uber dan Lyft termasuk di antara sekelompok perusahaan teknologi yang sebelumnya menentang RUU tersebut, dengan alasan selama ini para pekerja mereka menikmati fleksibilitas, mengatur waktu mereka sendiri, dalam perannya sebagai tenaga lepas.

Pejabat California meminta putusan pengadilan atas dugaan kesalahan klasifikasi dan restitusi bagi pekerja dan hukuman sipil yang bernilai hingga ratusan juta dolar.

Uber dan Lyft mengatakan mereka akan segera mengajukan banding atas keputusan tersebut.

“Sebagian besar pengemudi ingin bekerja secara mandiri, dan kami telah membuat  perubahan signifikan pada aplikasi kami untuk memastikan hal itu tetap sesuai dengan hukum California,” kata juru bicara Uber.

“Ketika lebih dari 3 juta orang California tanpa pekerjaan, para pemimpin terpilih kita harus fokus pada penciptaan pekerjaan, bukan mencoba menutup seluruh industri selama depresi ekonomi,” katanya lagi.

Lyft pun memberikan pembelaannya.

“Pengemudi tidak ingin menjadi karyawan," kata juru bicara Lyft, seperti dikutip dari CNBC, Selasa (11/8).

“Kami akan segera mengajukan banding atas putusan ini dan terus memperjuangkan kemerdekaan mereka. Pada akhirnya, kami yakin masalah ini akan diputuskan oleh pemilih California dan mereka akan berpihak pada pengemudi,” lanjut Lyft.

Becerra bersiteguh akan tetap memperjuangkan nasib para pengemudi.

“Meskipun perjuangan ini masih panjang, kami terus berupaya untuk memastikan orang-orang California mendapatkan perlindungan yang layak yang mestinya mereka dapatkan dari tempat kerja. Kami akan terus bekerja untuk memastikan Uber dan Lyft bermain sesuai aturan.”

Pekan lalu, Komisaris Tenaga Kerja California mengumumkan tuntutan hukum terhadap perusahaan-perusahaan yang dituduh mencuri gaji karena kesalahan klasifikasi. Komisi tersebut berupaya untuk mendapatkan kembali gaji yang diyakini sebagai hak pengemudi yang saat ini diklasifikasikan sebagai kontraktor. Gugatan itu diajukan ke Pengadilan Tinggi Kabupaten Alameda. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA