Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Curhat Ke AS, Taiwan Khawatir Akan Jadi Seperti Hong Kong

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Selasa, 11 Agustus 2020, 11:38 WIB
Curhat Ke AS, Taiwan Khawatir Akan Jadi Seperti Hong Kong
Menteri Kesehatan Amerika Serikat, Alex Azar dan Presiden Taiwan, Tsai Ing-wen/Net
rmol news logo Taiwan mengaku khawatir jika nasibnya akan seperti Hong Kong saat ini, di mana China memberlakukan UU keamanan nasional dan mengambil kebebasan kota tersebut.

Kekhawatiran tersebut Taiwan tumpahkan kepada Amerika Serikat (AS), khususnya Menteri Kesehatan Alez Azar ketika berkunjung ke pulau tersebut, melansir Reuters.

"Hidup kami menjadi semakin sulit karena China terus menekan Taiwan agar menerima kondisi politiknya, kondisi yang akan mengubah Taiwan menjadi Hong Kong berikutnya," ujar Menteri Luar Negeri Taiwan, Joseph Wu saat melakukan pertemuan media dengan Azar di Taipei pada Selasa (11/8).

Wu mengatakan, Taiwan beruntung memiliki teman seperti AS yang membantu memperjuangkan perannya di dunia internasional.

"Kami tahu ini bukan hanya tentang status Taiwan, tetapi tentang mempertahankan demokrasi dalam menghadapi agresi otoriter. Taiwan harus memenangkan pertempuran ini agar demokrasi menang," sambungnya.

Selama ini, China menganggap Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya di bawah model otonomi "satu negara, dua sistem", seperti yang digunakan Beijing pada Hong Kong. Tetapi proposal China tersebut ditolak secara kompak oleh semua partai Taiwan yang selama ini dikenal saling bertentangan.

Di sisi lain, AS sendiri sudah tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Taiwan setelah mendukung Beijing pada 1979. Meski begitu, AS masih menjadi pemasok senjata terbesar Taiwan.

Seiring dengan perselisihan AS dan China, pemerintahan Presiden Donald Trump semakin mendukung Taiwan. Bahkan Azar menjadi pejabat tinggi pertama AS yang melakukan kunjungan ke Taiwan.

Tiba di Taiwan pada Minggu (9/8), kunjungan Azar dimaksudkan untuk mempelajari penanganan wabah yang dilakukan oleh pemerintahan Presiden Tsai Ing-wen.

Dalam kunjungannya, Azar juga mendukung Taiwan yang harus berpartisipasi dalam Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) karena keberhasilannya dalam mengontrol virus.

“Organisasi internasional tidak boleh menjadi tempat bermain politik. Mereka harus menjadi tempat untuk dialog dan kerjasama yang konstruktif dan terbuka," tekan Azar merujuk pada WHO yang tidak membiarkan Taiwan berpartisipasi dalam Majelis Kesehatan Dunia (WHA) pada Mei karena pertimbangan China.

Seiring dengan kunjungan Azar, China semakin geram. Pada Senin, jet tempur China dengan singkat melintasi garis median Selat Taiwan yang sensitif dan dilacak oleh rudal Taiwan.

Selain itu, kunjungan Azar juga bertepatan dengan penangkapan taipan pro-demokrasi Hong Kong, Jimmy Lai yang dianggap telah melanggar UU keamanan nasional. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA