Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Presiden Lebanon Blok Akun Instagram Mia Khalifa, Warga Net: Apakah Anda Tidak Punya Pekerjaan?

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Selasa, 11 Agustus 2020, 14:25 WIB
Presiden Lebanon Blok Akun Instagram Mia Khalifa, Warga Net: Apakah Anda Tidak Punya Pekerjaan?
(kiri) Presiden Lebanon, Michel Aoun dan (kanan) Mia Khalifa/Net
rmol news logo Selebriti keturunan Amerika-Lebanon, Mia Khalifa, tengah menjadi perbincangan publik karena pernyataannya yang berani dan emosional terkait dengan ledakan dahsyat di Pelabuhan Beirut pada pekan lalu.

Melalui akun media sosialnya, mantan artis adegan dewasa tersebut mengatakan, peristiwa mematikan di Beirut merupakan kelalaian pemerintah yang korup dan pengecut.

Komentar-komentar pedasnya itu kemudian membuat Khalifa yang saat ini menjadi komentator olahraga menjadi sorotan Presiden Lebanon Michel Aoun.

Bahkan, akun Instagram miliknya diblokir oleh sang presiden beberapa hari yang lalu.Komentar-komentar Khalifa di unggahannya juga dihapus.

Di akun TikTok-nya, Khalifa semakin geram dengan Aoun, meski sang presiden tampaknya tidak ada di jejaring sosial tersebut.

"Anda bahkan bersembunyi dari orang-orang di Instagram juga? Pengecut," ujar Khalifa.

Sementara itu, para warga net di Twitter dibingungkan dengan langkah Aoun.

Melansir Sputnik pada Selasa (11/8), warga net bertanya-tanya mengapa Aoun justru disibukkan dengan menghapus komentar Khalifa dan memblokirnya, alih-alih bekerja untuk menangani wabah Covid-19 dan dampak ledakan yang mematikan.

Publik juga dibuat heran apakah memang para politisi selalu sibuk memeriksa media sosial mereka.

"Aku KAGEET. Michel Aoun memblokir Mia Khalifa di Instagram. Apakah dia benar-benar tidak punya pekerjaan? Seperti negara kamu tidak harus dibangun kembali," ujar sebuah akun di Twitter.

"Baba, Anda punya masalah yang lebih besar," cuit akun lainnya merujuk pada panggilan Aoun.

"Apakah para politisi selalu memeriksa media sosial mereka dan menghitung komentar negatif yang mereka dapat?" tambah satu akun lainnya.

Ledakan di Pelabuhan Beirut pada Selasa (4/8) sendiri saat ini sudah memakan sedikitnya 160 orang dengan lebih dari 6.000 lainnya terluka dan beberapa masih hilang.

Ledakan tersebut diyakini bersumber dari 2.750 ton amonium nitrat yang disimpan di gudang pelabuhan selama beberapa tahun. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA