Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Kecelakaan Air India Express Di Kerala Buat Keamanan Semua Bandara India Diaudit

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Selasa, 11 Agustus 2020, 15:02 WIB
Kecelakaan Air India Express Di Kerala Buat Keamanan Semua Bandara India Diaudit
Pesawat Air India Express yang tampak terbelah dua setelah terperosok melampaui landasan pacu Bandara Internasional Kalikut di Kerala, India/Net
rmol news logo Terperosoknya pesawat Boeing 737-800 milik Air India Express di Bandara Internasional Kalikut, Kerala beberapa hari lalu membuat regulator penerbangan melakukan audit terhadap keamanan semua bandara di India.

Direktorat Jenderal Penerbangan Sipil (DGCA) pada Senin (10/8) mengatakan, semua bandara di seluruh India yang terkena dampak hujan lebat akan diaudit untuk melihat keamanannya.

"Kami akan melakukan pemeriksaan tambahan di bandara utama yang sibuk di seluruh India yang diperngaruhi oleh hujan monsun," ujar Kepala DGCA, Arun Kumar seperti dikutip CNA.

"Kami akan meninjau semuanya, kondisi landasan pacu, kemiringan, penerangan, serta drainasenya," sambung Kumar.

Beberapa bandara yang akan diaudit di antaranya yang berada di Chennai, Kochi, Trivandrum, dan Mumbai. Audit tersebut, kata Kumar, akan lebih menyeluruh dari pemeriksaan rutin yang biasa dilakukan.

Kumar mengatakan, audit akan dipimpin oleh Biro Investigasi Kecelakaan Pesawat India dan mengajak serta Boeing serta Dewan Keselamatan Transportasi Nasional Amerika Serikat.

"Begitu audit selesai, jika ada yang salah kami akan mengambil tindakan dan memperbaikinya," tekannya.

Pesawat Air India Express sendiri mengalami kecelakaan pada Jumat malam (7/8). Pada saat itu, ada 190 orang di dalamnya, termasuk pilot dan kru. Sebanyak 18 di antaranya meninggal dunia.

Kecelakaan terjadi ketika pesawat melampaui landasan pacu yang basah diguyur hujan lebat. Pesawat tergelincir dan terperosok jatuh ke sebuah lembah yang curam, membuatnya terbelah menjadi dua bagian.

Peristiwa tersebut menjadi kecelakaan terburuk selama satu dekade terakhir di India.

Sebuah komite khusus telah dikerahkan untuk melakukan penyelildikan. Komite tersebut kemudian menyarankan untuk memasang Sistem Penangkapan Material yang Direkayasa (EMAS) di bandara yang digunakan untuk menghentikan pesawat dengan cepat.

Namun menurut Kumar, saran lain menyebut, area keselamatan landasan pacu harus ditambah menjadi 240 meter. Peraturan Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO) sendiri menyarankan area keselamatan minimal 90 meter. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA