Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Pengadilan AS Panggil Putra Mahkota Arab Saudi MBS Terkait Upaya Pembunuhan Mantan Kepala Intelijen

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Selasa, 11 Agustus 2020, 15:44 WIB
Pengadilan AS Panggil Putra Mahkota Arab Saudi MBS Terkait Upaya Pembunuhan Mantan Kepala Intelijen
Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman /Net
rmol news logo Kasus upaya pembunuhan Saad al-Jabri, seorang mantan pejabat intelijen Saudi yang diduga melibatkan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman (MBS) memasuki babak baru setelah pengadilan Amerika Serikat mengeluarkan panggilan untuk MBS.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Pengadilan AS di Distrik Columbia mengajukan panggilan pada hari Jumat (7/8), sehari setelah Saad al-Jabri  mengajukan gugatan yang menuduh MBS mengirim tim pembunuh, yang dikenal sebagai Pasukan Harimau, ke kediamannya di Kanada untuk melenyapkan mantan pejabat intel itu.

Dalam gugatannya, Jabri yang saat ini berdomisili di Kanada mengatakan bahwa pengetahuannya yang mendalam tentang MBS dan aktivitasnya membuatnya menjadi incaran sang putra mahkota.

Demi keamanan, Jabri saat ini hidup di bawah perlindungan yang ketat melibatkan polisi dan penjaga keamanan swasta.

“Sedikit yang masih hidup yang tahu lebih banyak tentang Terdakwa bin Salman daripada Dr Saad,” bunyi gugatan itu, seperti dikutip dari MEE, Senin (10/8).

Selain putra mahkota panggilan itu dikeluarkan untuk 12 orang lainnya, termasuk mantan penasihat pengadilan kerajaan Saudi Saud al-Qahtani, mantan wakil kepala intelijen militer Ahmed al-Asiri, dan pembantu utama MBS Bader al-Asaker.

Selain memanggil MBS dan beberapa pejabat Arab Saudi, panggilan tersebut juga menyebutkan dua warga Amerika, Layla Abuljadayel, yang tinggal di Massachusetts, dan Yousef al-Rajhi, yang tinggal di Virginia.

Pengaduan itu juga mengatakan hilangnya dua anak Jabri baru-baru ini adalah upaya dari anggota Pasukan Harimau untuk memikat mantan perwira intel itu ke lokasi "di mana dia bisa dibunuh".

Pada bulan Maret, dua anak dewasa Jabri, Sarah dan Omar yang dilarang meninggalkan kerajaan  ditangkap  di rumah mereka di Riyadh. Pada bulan Mei, saudara laki-laki Jabri juga ditangkap. Tidak ada yang menghubungi kerabat mereka, menurut putra Jabri lainnya yang bernama Khalid al-Jabri, yang bertempat tinggal di Kanada.

“Ini adalah upaya yang dilakukan untuk pembunuhan ayah saya dan secara aktif menyandera saudara saya Sarah dan Omar,” kata Khalid al-Jabri, kepada CNN dalam sebuah wawancara.

Gugatan itu menempatkan Washington dalam situasi yang sulit, apalagi badan inteljen AS Central Intelligence Agency (CIA) dan Arab Saudi memiliki hubungan hangat dan kesepakatan senjata dengan Amerika.

Setelah pengajuan tersebut, Departemen Luar Negeri AS memuji Jabri dalam teguran langka ke Arab Saudi.

“Saad al-Jabri adalah mitra berharga bagi Amerika Serikat dalam melawan terorisme. Pekerjaan Saad dengan Amerika Serikat membantu menyelamatkan nyawa Amerika dan Saudi," kata juru bicara Departemen Luar Negeri kepada MEE pekan lalu. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA