Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Putri Vladimir Putin Jadi Relawan, Vaksin Anti Covid-19 Buatan Rusia Terbukti Efektif

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Selasa, 11 Agustus 2020, 16:36 WIB
Putri Vladimir Putin Jadi Relawan, Vaksin Anti Covid-19 Buatan Rusia Terbukti Efektif
Ilustrasi uji klinis vaksin Covid-19/Net
rmol news logo Rusia selangkah di depan dari banyak negara yang sedang mengembangkan vaksin Covid-19 di dunia. Vaksin buatannya yang bernama Gam-COVID-Vac saat ini sudah masuk tahap registrasi pada hari ini, Selasa (11/8).

Vaksin yang dikembangkan oleh Gamaleya Research Institute dan Kementerian Pertahanan tersebut sudah terbukti aman dan efektif menghasilkan kekebalan tubuh terhadap virus corona.

Presiden Vladimir Putin mengungkap, salah seorang putrinya bahkan sudah mendapatkan vaksin tersebut saat menjadi sukarelawan, mengutip Sputnik.

Putin sendiri memiliki dua orang putri, Maria Putina dan Katerina Putina. Ia tidak merinci siapa di antara mereka yang sudah mendapatkan vaksinasi.

"Dalam hal ini, dia ikut dalam uji klinis. Setelah vaksinasi pertama, ia memiliki suhu 38 derajat Celcius, sedangkan hari berikutnya sedikit di atas 37 derajat Celcius, itu saja," papar sang ayah.

"Setelah suntikan kedua atau vaksinasi kedua, suhunya juga naik sedikit, lalu semuanya beres, dia merasa baik dan titer antibodinya tinggi," sambungnya.

Vaksin buatan Gamaleya dan Kementerian Pertahanan Rusia sendiri memiliki dua komponen yang disuntikan bersama-sama secara terpisah. Vaksin tersebut diharapkan bisa membentuk kekebalan tubuh jangka panjang.

Dimuat TASS, Gam-COVID-Vac mengembangkan kekebalan tubuh pada hari ke-21 setelah menerima dosis pertama. Kekebalan tersebut bertambah dua kali lipat setelah mereka menerima suntikan kedua.

"Saya dapat memberi tahu Anda, dari fase pertama dan kedua, 100 persen pasien mengembangkan kekebalan setelah hari ke-21. Rastusan persen hewan juga terlindungi," ujar Kepala Dana Investasi Langsung Rusia (RDIF), Kirill Dmitriev yang ikut dalam proyek pengembangan vaksin.

Meski begitu, keberhasilan vaksin Rusia dipandang sebelah mata oleh Organisasi Kesehatan Dunia dan pakar kesehatan Amerika Serikat.

Jurubicara WHO, Christian Lindmeier mengatakan, efektivitas vaksin Covid-19 tidak bisa dinilai dari satu tahapan, melainkan dari keseluruhan.

Hal yang sama juga diungkap oleh Direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular AS, Dr Anthony Fauci.

"Saya berharap China dan Rusia benar-benar menguji vaksin sebelum mereka memberikannya kepada siapapun," ujarnya.

Sebelumnya, Wakil Menteri Kesehatan Oleg Grindnev mengatakan, registrasi vaksin akan dijadwalkan pada 12 Agustus mengingat uji klinis Fase III masih berlangsung dan sangat penting.

"Uji coba sangat penting. Kami harus memahami bahwa vaksin tersebut harus aman. Profesional medis dan lansia akan menjadi yang pertama mendapatkan vaksinasi," kata Gridnev.

Uji Klinis Gam-COVID-Vac dimulai pada 18 Juni yang melibatkan 38 sukarelawan, semuanya mengembangkan kekebalan. Grup pertama diberhentikan pada 15 Juli, grup kedua pada 20 Juli. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA