Presiden Iran Hassan Rouhani mengingatkan agar negara-negara tetangga tetap waspada jangan sampai Amerika Serikat mengeksploitasi mereka. Berbicara pada pertemuan kabinet, Rabu (12/08) Rouhani memaparkan bagaimana pihak asing menjarah sumber daya masyarakat di kawasan dan sebagai gantinya menjual senjata untuk mengebom tetangga sendiri.
Iran adalah negara pertama yang mengutuk invasi ke Kuwait oleh Saddam Hussein, diktator rezim Ba'ath, yang dihukum mati. Iran telah membuktikan bahwa pihak asing mencari stabilitas di kawasan.
“Jika waktu itu Iran telah memberi Saddam lampu hijau, diktator ini juga akan menduduki seluruh Arab Saudi, Qatar dan UEA, sehari setelah menginvasi Kuwait," ujar Rouhani, seperti dikutip dari
Fars, Rabu (12/8). "Jika Republik Islam tidak mendukung stabilitas kawasan, beberapa tetangga selatan Iran tidak akan ada hari ini."
Dalam pertemuan itu juga Rouhani menyoroti bantuan yang diberikan untuk Lebanon. Ia berpesan agar tidak ada pihak yang menyalahgunakan ledakan dahsyat di Beirut. Sebaliknya, yang dibutuhkan Lebanon adalah bantuan yang penuh dengan ketenangan dan persahabatan.
"Lebanon membutuhkan persatuan, ketenangan dan bantuan," tegas Rouhani.
Iran telah mengirimkan bantuannya kepada Lebanon dan berjanji untuk selalu bersama Lebanon melewati semua kesulitan.
"Warga Lebanon yang terhormat, yang tegar menghadapi berbagai peristiwa, juga akan sukses dalam insiden ini dan akan melewati hari-hari sulit ini," doa Rouhani.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.