Presiden Peru Martin Vizcarra mengatakan negaranya akan memberlakukan kembali larangan bagi orang-orang untuk meninggalkan rumah mereka pada hari Minggu dan akan melarang segala bentuk perayaan termasuk pesta keluarga.
Pemerintah juga telah memperluas karantina wajib yang telah dicabut di 20 dari 25 wilayah sejak 1 Juli. Hanya orang dengan kartu khusus, seperti pekerja rumah sakit, yang akan diizinkan keluar dari rumah mereka.
"Kami harus mundur selangkah dalam tindakan yang kami lakukan santai. Mulai Minggu ini jam malam wajib akan kembali pada tingkat nasional," kata Vizcarra, seperti dikutip dari
AFP, Kamis (13/8).
Sejak pemerintah mulai mencabut langkah-langkah penahanan pada 1 Juli, jumlah kasus baru setiap hari meningkat lebih dari dua kali lipat dari 3.300 menjadi 7.000.
Presiden menyalahkan pertemuan sosial keluarga karena menjadi penyebab lonjakan infeksi dan sekarang dirinya mengatakan telah melarang segala bentuk kegiatan seperti itu.
Peru sempat menerapkan Jam malam hari Minggu secara singkat pada bulan April lalu, beberapa minggu setelah Peru mengumumkan keadaan darurat kesehatan. Kini enam pekan sejak Peru mulai melonggarkan pembatasan penguncian dalam upaya mengaktifkan kembali ekonominya, aturan itu akan diberlakukan kembali.
Peru adalah negara yang terkena dampak virus corona terparah ketiga di Amerika Latin setelah Brasil dan Meksiko dengan 490.000 kasus dan lebih dari 21.500 kematian.
Jam malam telah diberlakukan sejak 16 Maret bersamaan dengan penutupan perbatasan dan penangguhan semua kegiatan sekolah selama sisa tahun ini.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.