Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Prancis Kerahkan Kapal Perang Ke Mediterania Untuk Lawan Turki, Yunani Beri Ucapan Terima Kasih

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Kamis, 13 Agustus 2020, 18:56 WIB
Prancis Kerahkan Kapal Perang Ke Mediterania Untuk Lawan Turki, Yunani Beri Ucapan Terima Kasih
Perdana Menteri Yunani, Kyriakos Mitsotakis dan Presiden Prancis, Emmanuel Macron/Net
rmol news logo Kehadiran militer Prancis di Mediterania timur untuk membendung kekuatan Turki membuat Yunani lega. Perdana Menteri Kyriakos Mitsotakis bahkan menyampaikan ucapan terima kasih pada Presiden Emmanuel Macron.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Dalam unggahan Twitter-nya pada Kamis (13/8), Mitsotakis menyebut Prancis adalah teman sejati Yunani dan juga pelindung yang kuat bagi nilai-nilai Eropa dan hukum internasional.

Sehari sebelumnya, Rabu (12/8), Macron yang sudah mendapatkan panggilan telepon dari Mitsotakis mengumumkan akan memperkuat kehadiran militer Prancis di Mediterania Timur untuk beberapa hari.

Sebagai sekutu NATO dan Uni Eropa, Prancis adalah kekuatan militer terbesar.

Selama ini, Turki memiliki sejarah senketa degan Yunani serya mempunyai huungan yang buruk dengan Prancis meski sama-sama anggota NATO.

Pada Senin (10/8), ketegangan terjadi setelah Turki mengirim kapal penelitian seismik yang dikawal oleh kapal perang ke perairan antara pulau Kreta Yunani dan Siprus untuk mencari potensi cadangan gas dan minyak lepas pantai.

Sementara itu, Yunani mengklaim sebagian dari wilayah itu berada di atas landas kontinennya sendiri dan menuntut agar kapal-kapal Turki ditarik.

Turki membalas dengan mengatakan pihaknya berhak melakukan penelitian di daerah tersebut. Yunani akhirnya menempatkan militernya dalam siaga, dan mengirim kapal perang ke daerah di lepas pantai selatan Turki.

Dalam pernyataan yang disiarkan televisi, Mitsotakis memperingatkan tentang "risiko kecelakaan" di area yang dikurung di mana kapal perang Yunani dan Turki berkumpul.

“Dalam kasus seperti itu, tanggung jawab terletak pada orang yang menimbulkan keadaan ini. Kami tidak akan pernah menjadi orang yang meningkatkan eskalasi. Namun, pengendalian diri hanyalah salah satu aspek dari kekuatan kami, ”kata Mitsotakis.

Pada Kamis, Menteri Luar Negeri Yunani Nikos Dendias melakukan perjalanan ke Israel untuk membicarakan masalah tersebut. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA