Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Konten Makan Besar Atau Mukbang Bakal Dihapus Dari Platform Terpopuler China

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Jumat, 14 Agustus 2020, 06:58 WIB
Konten Makan Besar Atau Mukbang Bakal Dihapus Dari Platform Terpopuler China
Ilustrasi/Net
rmol news logo Imbauan pemerintah agar menghargai makanan dan menghentikan pemborosan dicermati oleh platform video terpopuler China, Douyin dan Kuasihou. Keduanya mendukung seruan itu dan mulai mengetatkan aturan penayangan konten video makan besar.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Pemerintah menyayangkan banyak sekali makanan yang tersisa dan terbuang, terutama di tengah masa sulit pandemik Covid-19. Sikap pemborosan yang membuang makanan dan kemudian diabadikan, seolah menunjukkan sikap tidak memiliki empati terhadap mereka yang sedang dalam kesusahan makanan. Kritikan ini juga menyoroti maraknya konten Mukbang.

Mukbang atau meokbang adalah siaran rekaman visual yang menunjukkan seseorang sedang makan besar dengan jumlah yang sangat banyak di luar kebiasaan. Biasanya dilakukan melalui webcast internet. Mukbang menjadi populer di Korea Selatan pada 2010an.

Menanggapi seruan pemerintah, maka ke depannya netizen tidak lagi menemukan kata kunci Mukbang atau kompetisi makan dan sejenisnya di kolom pencarian Douyin maupun Kuaishou mulai pekan ini, seperti dikutip dari South China Morning Post, Kamis (13/8).

Bukan hanya mengetatkan aturan penayangan dan menghapus kata pencarian ‘makan besar’ atau Mukbang saja, kedua dua platform video tersebut juga mulai menampilkan pesan pop-up agar netizen mengonsumsi makanan sewajarnya, seperti yang diimbau pemerintah.

"Hargai makanan. Makanlah dengan pola dan porsi yang wajar!” ujar dua platform itu. “Jangan membuang makanan!”

Sebelumnya, televisi pemerintah China CCTV mengkritik program makan online yang menunjukkan peserta mengonsumsi makanan dalam jumlah berlebihan dan memuntahkannya setelah makan.

Presiden China Xi Jinping merasa sedih melihat banyaknya sisa makanan yang akhirnya terbuang sia-sia dan menjadi limbah tak berguna. Ia menyebut itu sebagai pemborosan yang memalukan.

"Penting untuk lebih meningkatkan kesadaran publik tentang masalah ini, secara efektif menumbuhkan kebiasaan hemat dan menumbuhkan lingkungan sosial di mana pemborosan itu memalukan dan penghematan patut dihargai," kata Xi, seperti dikutip dari GT, Selasa (11/8). rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA