Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Para Pemimpin Serbia Bosnia Masuk Dalam Daftar Antrean Yang Menginginkan Vaksin Rusia

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Jumat, 14 Agustus 2020, 07:31 WIB
Para Pemimpin Serbia Bosnia Masuk Dalam Daftar Antrean Yang Menginginkan Vaksin Rusia
Ilustrasi/Net
rmol news logo Para pemimpin Serbia Bosnia (Serb Bosnia) mengatakan bahwa mereka akan meminta Bosnia-Herzegovina untuk mendapatkan vaksin virus corona Rusia secepat mungkin.

Anggota Kepresidenan Milorad Dodik, pada hari Rabu (12/8) di Banja Luka mengatakan bahwa dia yakin Rusia benar-benar menguji kualitas dan efisiensi vaksin tersebut, sehingga harus dipesan sesegera mungkin.

"Saya percaya pada (vaksin) itu," kata Dodik, yang sebelumnya pada hari itu bertemu dengan Duta Besar Rusia Peter Ivantsov, seperti dikutip dari N1, Kamis (13/8).

Perdana Menteri entitas Serbia, Radovan Viskovic, mengatakan tidak ada alasan untuk menunda memesan vaksin tersebut.

"Penting, kami ada di barisan antrean untuk vaksin itu segera,” kata Viskovic.
Namun, berbeda halnya dengan Direktur Institut Kesehatan Masyarakat, Branislav Zeljkovic. Dia justru ragu untuk menerima vaksin Rusia dalam waktu dekat. Perlu pengujian lebih dalam lagi menurutnya. Ia menggarisbawahi bahwa vaksin itu belum dianalisis secara lebih rinci.

"Karena vaksin adalah obat berisiko tinggi, penting untuk menilai apakah vaksin tersebut memenuhi semua standar yang dipersyaratkan di negara kami," kata Zeljkovic kepada wartawan.

Ia menambahkan, sangat sedikit informasi dari vaksin Rusia yang bisa membuatnya mengambil kesimpulan. Harapannya bisa segera ada pengujian yang meyakinkan lagi mengenai vaksin itu.

Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan pada hari Selasa (11/8) bahwa Rusia telah menjadi negara pertama di dunia yang sukses mengembangkan vaksin kurang dari dua bulan pengujian pada manusia.

Vaksin ini diberi nama 'Sputnik V'. Vaksin dikembangkan Gamaleya Research Institute dan Kementerian Pertahanan Rusia. Disebut-sebut 20 negara sudah melakukan pemesanan awal vaksin dengan jumlah miliaran dosis.

Para ahli medis Barat malah mengecam pemenuan tersebut karena tidak ada uji klinis ekstensif dari vaksin tersebut pada populasi besar yang menunjukkan apakah vaksin itu aman digunakan dan efektif atau sebaliknya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA