Dalam konferensi pers Kamis (13/8), Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump mengumumkan penyataan bersama terkait kesepakatan damai Israel dan Uni Emirat Arab yang disebut Abraham Accord.
Di sana, Trump mengatakan, dalam kesepakatan bersejarah tersebut, Israel telah sepakat untuk tidak melanjutkan rencana aneksasi Tepi Barat
"Itu adalah sesuatu yang telah mereka diskusikan ... Israel telah setuju untuk tidak melakukannya, sebuah konsesi besar oleh Israel, konsesi cerdas oleh Israel. Sekarang, (aneksasi Tepi Barat) tidak akan dibahas," ujar Trump.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Wakil Panglima Tertinggi UEA, Putra Mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan (MBZ) dalam akun Twitter-nya pada hari yang sama.
"Selama panggilan telepon dengan Presiden Trump dan Perdana Menteri Netanyahu, kesepakatan dicapai untuk menghentikan aneksasi Israel lebih lanjut atas wilayah Palestina," ujarnya.
Kendati begitu, tidak lama setelah pengumuman Trump, Netanyahu mengatakan, rencana aneksasi tetap ada di "meja". Ia mengatakan, implementasi rencana tersebut akan dilakukan dengan koordinasi AS, di mana Washington memintanya untuk menunggu.
"Trump, salah satu sahabat Israel, meminta kami menunggu sebentar sementara penyebaran kedaulatan dimulai. Saya tidak akan pernah menyerah pada gagasan kedaulatan. Kami akan mempromosikan ide ini. Kami tidak akan pernah menyerahkan hak kami atas tanah kami. ", ujar Netanyahu.
Dutabesar AS untuk Israel, David Friedman juga mengklarifikasi bahwa pencaplokan Israel atas Tepi Barat hanya ditangguhkan sementara, tanpa batas waktu yang ditentukan.
Sebelumnya, Netanyahu mengumumkan, pihaknya akan melakukan aneksasi Tepi Barat mulai 1 Juli. Namun rencana tersebut tidak dilakukan seiring dengan penolakan dari dunia internasional.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: