Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Akhirnya Pemerintah Lebanon Libatkan Penyelidik Internasional Selidiki Ledakan Beirut Termasuk FBI

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Jumat, 14 Agustus 2020, 11:31 WIB
Akhirnya Pemerintah Lebanon Libatkan Penyelidik Internasional Selidiki Ledakan Beirut Termasuk FBI
Ledakan Beirut/Net
rmol news logo Pemerintah Lebanon akhirnya menyetujui keterlibatan penyelidik asing untuk ikut mengungkap fakta dibalik ledakan besar di Pelabuhan Beirut, setelah sebelumnya Presiden Michel Aoun menolak melibatkan pihak luar untuk menyelidiki insiden berdarah yang terjadi 4 Agustus lalu itu.

Keterlibatan FBI itu dikonfirmasi oleh Wakil Menteri Urusan Politik AS David Hale saat dia mengunjungi lingkungan Gemmayzeh Lebanon. Hale mengatakan pihak berwenang Lebanon telah mengundang FBI untuk ambil bagian, dan itu adalah salah satu cara Washington dapat membantu negara itu menghadapi dampak bencana.

"FBI akan segera bergabung dengan penyelidik Lebanon dan internasional atas undangan Lebanon untuk membantu menjawab pertanyaan yang saya tahu semua orang miliki tentang keadaan yang menyebabkan ledakan ini," katanya kepada wartawan, seperti dikutip dari Al Jazeera, Jumat (14/8).

Para pejabat Lebanon  sepakat menunjuk seorang penyelidik yudisial untuk memimpin penyelidikan di bawah naungan Dewan Yudisial Tertinggi, yang menangani kejahatan yang melanggar keamanan nasional negara, serta kejahatan politik dan keamanan negara pada Kamis (13/8).

Kedutaan Besar AS mengatakan Hale diharapkan untuk menegaskan kembali komitmen pemerintah Amerika untuk membantu rakyat Lebanon dalam pemulihan dari tragedi dan membangun kembali kehidupan mereka. Dia juga akan menekankan kebutuhan mendesak untuk merangkul reformasi fundamental oleh para pemimpin Lebanon.

Hingga kini masih belum diketahui apa penyebab kebakaran yang membuat hampir 3.000 ton amonium nitrat yang disimpan selama bertahun-tahun di pelabuhan Beirut itu meledak. Tetapi sebuah dokumen  yang menunjukkan kepemimpinan puncak dan pejabat keamanan negara itu mengetahui persediaan itu mulai muncul ke permukaan. Selain AS penyelidik Prancis juga mengambil bagian dalam penyelidikan ledakan Beirut.

Sejauh ini, Washington telah menawarkan 18 juta dolar AS untuk bantuan kemanusiaan yang diberikan oleh Badan Pembangunan Internasional AS dan departemen pertahanan dan negara bagian.

Amerika Serikat adalah salah satu donor terbesar untuk angkatan bersenjata Lebanon. Tapi Washington memandang Hizbullah, pemain politik yang kuat di pemerintahan dan parlemen, sebagai kelompok teroris. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA