Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Usai UEA, Israel Targetkan Normalisasi Hubungan Dengan Bahrain

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Jumat, 14 Agustus 2020, 16:32 WIB
Usai UEA, Israel Targetkan Normalisasi Hubungan Dengan Bahrain
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu/Net
rmol news logo Pemerintah Israel gencar mencari dukungan dari negara-negara Arab yang selama ini dikenal sebagai pendukung kuat Palestina. Kemarin, Israel bahkan telah melakukan kesepakatan normalisasi hubungan dengan Uni Emirat Arab (UEA).

Sebelum UEA, Israel juga sudah melakukan normalisasi hubungan dengan Mesir dan Yordania.

Setelah UEA, Badan Penyiaran Publik Israel KAN, pada Jumat (14/8) melaporkan, Tel Aviv juga berusaha untuk menormalkan hubungan diplomatiknya dengan Bahrain.

Laporan tersebut mengutip seorang pejabat Israel yang tidak disebutkan namanya. Pejabat tersebut juga tidak menyebutkan kapan kesepakatan tersebut akan ditandatangani.

Melansir Anadolu Agency, belum ada pernyataan resmi dari pihak Israel maupun Bahrain terkait laporan tersebut.

Sementara itu, pada Kamis (13/8), Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump mengumumkan kesepakatan damai dan normalisasi hubungan antara Israel dan UEA.

Di bawah kesepakatan tersebut, Israel juga akan menangguhkan rencana aneksasi Tepi Barat hingga waktu yang tidak ditentukan.

Alih-alih, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu menyebut, pihaknya akan fokus pada upaya perluasan hubungan dengan negara-negara lain, khususnya di kawasan Arab.

Otoritas Palestina mengutuk kesepakatan tersebut yang dianggap telah mengkhianati Yerusalem, Al Aqsa, dan perjuangan rakyat Palestina.

"Kepemimpinan Palestina dengan keras menolak dan mengutuk pernyataan mengejutkan dari AS, Israel, dan UEA tentang normalisasi hubungan," ujar jurubicara Otoritas Palestina, Nabil Abu Rudeina dalam pernyataan yang disiarkan televisi.

Bukan hanya Palestina, sejumlah negara lain seperti Turki dan Yaman juga mengutuk kesepakatan tersebut.

Kelompok militan Hamas bahkan mengatakan, UEA menikam Palestina dari belakang dengan menjalin hubungan diplomatik penuh dengan Israel. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA