Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

DK PBB Tolak Perpanjang Embargo Senjata Iran, Mike Pompeo: Itu Tidak Dapat Dimaafkan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Sabtu, 15 Agustus 2020, 09:11 WIB
DK PBB Tolak Perpanjang Embargo Senjata Iran, Mike Pompeo: Itu Tidak Dapat Dimaafkan
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo /Net
rmol news logo Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo mengungkapkan kekecewaannya atas keputusan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa telah menolak resolusi AS untuk memperpanjang embargo senjata Iran.

Pompeo mengatakan langkah Dewan Keamanan sebagai sesuatu yang tidak dapat dimaafkan. Dia menilai DK PBB telah gagal mempertahankan upaya perdamaian dan keamanan internasional.

"Kegagalan Dewan Keamanan untuk bertindak secara tegas dalam mempertahankan perdamaian dan keamanan internasional tidak dapat dimaafkan," kata Pompeo dalam sebuah pernyataan menjelang dewan mengumumkan hasil pemungutan suara, seperti dikutip dari AFP, Sabtu (15/8).

Dalam pemungutan suara Dewan Keamanan PBB, Rusia dan China menentang perpanjangan larangan senjata, yang akan berakhir pada Oktober mendatang di bawah kesepakatan nuklir 2015 antara Iran dan kekuatan dunia. Sebelas anggota abstain, termasuk Prancis, Jerman dan Inggris, sedangkan Washington dan Republik Dominika adalah satu-satunya yang memberikan suaranya.

Duta Besar China untuk PBB Zhang Jun mengatakan dalam sebuah pernyataan setelah pemungutan suara bahwa hasilnya "sekali lagi menunjukkan bahwa unilateralisme tidak mendapat dukungan dan penindasan akan gagal," seperti dikutip dari Reuters.

Amerika Serikat sekarang dapat menindaklanjuti ancaman untuk memicu kembalinya semua sanksi PBB terhadap Iran menggunakan ketentuan dalam kesepakatan nuklir, yang dikenal sebagai snapback, meskipun Presiden Donald Trump membatalkan perjanjian itu pada 2018. Para diplomat mengatakan Amerika Serikat dapat melakukan ini pada awal minggu depan, tetapi akan menghadapi pertempuran yang sulit dan berantakan.

"Dalam beberapa hari mendatang, Amerika Serikat akan menindaklanjuti janji itu untuk tidak berhenti memperpanjang embargo senjata," kata Duta Besar AS untuk PBB Kelly Craft dalam sebuah pernyataan.

Para diplomat mengatakan langkah seperti itu akan menempatkan kesepakatan nuklir yang rapuh lebih berisiko karena Iran akan kehilangan insentif besar untuk membatasi kegiatan nuklirnya. Iran telah melanggar bagian dari kesepakatan nuklir sebagai tanggapan atas penarikan AS dari pakta tersebut dan sanksi sepihak.

Duta Besar Iran untuk PBB Majid Takht Ravanchi memperingatkan Amerika Serikat agar tidak mencoba memicu kembalinya sanksi.

“Pengenaan sanksi atau pembatasan apa pun terhadap Iran oleh Dewan Keamanan akan sangat dipenuhi oleh Iran dan pilihan kami tidak terbatas. Amerika Serikat dan setiap entitas yang mungkin membantu atau menyetujui perilaku ilegalnya akan memikul tanggung jawab penuh,” katanya dalam sebuah pernyataan. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA