Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Di Tengah Tekanan Wabah, PM Narendra Modi Siap Produksi Massal Vaksin Covid-19

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Minggu, 16 Agustus 2020, 08:02 WIB
Di Tengah Tekanan Wabah, PM Narendra Modi Siap Produksi Massal Vaksin Covid-19
Perdana Menteri India, Narendra Modi/Net
rmol news logo Perdana Menteri India, Narendra Modi siap memproduksi vaksin Covid-19 secara massal ketika para ilmuan sudah memberikan izin. Ia juga berjanji, semua warga India akan mendapatkan akses untuk vaksin tersebut.

Hal tersebut Modi sampaikan dalam pidato Hari Kemerdekaan India ke-74 di Benteng Merah pada Sabtu (15/8).

Ia mengatakan, kesehatan dan kemandirian ekonomi merupakan prioritas pemerintahannya untuk saat ini, ketika India dihatam habis-habisan oleh pandemik Covid-19.

Totalnya, seperti dikutip CGTN, ada tiga vaksin Covid-19 yang sedang dalam tahap uji coba di India.

“Seiring dengan produksi massal, roadmap distribusi vaksin ke setiap orang India dalam waktu sesingkat mungkin juga sudah siap,” kata Modi.

Dalam kesempatan tersebut, Modi mengatakan, India harus memotong impor dan meningkatkan ekspor produk bernilai tambah.

Pidato di Benteng Merah dilakukan Modi ketika dirinya berada di bawah karantina yang sudah dimulai beberapa hari sebelum acara.

Alhasil, hanya sekitar 4.000 tamu yang diizinkan untuk hadir, mereka juga harus duduk terpisah jauh enam kaki. Bilik medis dengan ambulans pun disiapkan untuk tamu yang menunjukkan gejala Covid-19.

Sejauh ini, lebih dari 2,3 juta orang di India sudah terinfeksi virus corona baru, tertinggi ketiga setelah Amerika Serikat dan Brasil. Ada lebih dari 46 ribu kematian akibat Covid-19 di India.

Jika melihat dari penularannya, dalam waktu 21 hari, India akan melewati Brasil menjadi negara dengan jumlah kasus terbanyak. Lantaran sekitar 23 hingga 29 persen total infeksi harian di dunia berasal dari India. Artinya, penularan Covid-19 di India lebih cepat daripada AS dan Brasil.

Mengacu pada tingkat pengujian, India memiliki angka yang lebih rendah daripada negara lain yang terkena dampak parah, yaitu sekitar 18.300 tes per juta.

Ada juga kekhawatiran bahwa seberapa serius situasi yang sebenarnya di India tidak sepenuhnya dilaporkan karena sistem perawatan kesehatan terbatas pada kemampuannya untuk memetakan tren, karena lonjakan dan puncaknya di berbagai negara bagian dan desa dalam beberapa bulan terakhir. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA