Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Sakit Parah, Adik Donald Trump Mengembuskan Napas Terakhir

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Minggu, 16 Agustus 2020, 10:08 WIB
Sakit Parah, Adik Donald Trump Mengembuskan Napas Terakhir
(kanan) Presiden Amerika Serikat, Donald Trump dan (kiri) adiknya, Robert Trump/Net
rmol news logo Kabar duka menyelimuti keluarga Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump. Adik lelaki Trump, Robert Trump dinyatakan telah menghembuskan napas terakhirnya.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Mengutip pernyataan resmi sekretaris pers presiden AS, The Washington Post pada Minggu (16/8) melaporkan, Robert Trump meninggal pada Sabtu (15/8) pada usia 71 tahun. Ia lahir pada 26 Agustus 1948.

"Dengan berat hati saya berbagi bahwa saudara laki-laki saya yang luar biasa, Robert, meninggal dengan damai malam ini," ujar Trump dalam pernyataan tersebut.

"Dia bukan hanya saudara laki-laki saya, dia adalah sahabat saya. Dia akan sangat dirindukan, tetapi kita akan bertemu lagi. Kenangan dengannya akan terus hidup di hati saya selamanya. Robert, aku mencintaimu. Beristirahatlah dalam damai," sambungnya.

Sebelumnya, Trump mengungkap, sang adik mengalami penurunan kondisi kesehatan yang serius dan dirawat di rumah sakit.

Kemudian pada Jumat (14/8), sebelum mengunjungi klub golfnya di New Jersey, Trump menyempatkan diri untuk mengunjungi adiknya di rumah sakit.

"Saya memiliki saudara yang luar biasa, kami memiliki hubungan yang hebat untuk waktu yang lama. Dia di rumah sakit sekarang, mudah-mudahan dia akan baik-baik saja. Dia mengalami kesulitan," tutur Trump yang lebih tua tiga tahun dari Robert.

Belum diketahui penyakit apa yang diderita oleh Robert, namun beberapa pihak menyebutnya mengalami sakit parah.

Robert sendiri diketahui mendukung Trump. Baru-baru ini, ia mencoba memblokir penerbitan buku sang keponakan, Mary Trump yang bertajuk "Too Much and Never Enough: How My Family Created The World’s Most Dangerous Man".

Ia bahkan mengajukan gugatan pada Juni. Walaupun akhirnya buku yang menggambarkan keluarga dan kepribadian Trump tersebut beredar di pasaran. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA