Kementerian Pertahanan Azerbaijan pada Sabtu (15/8) mengatakan, pesawat tanpa awak yang kerap disebut
drone tersebut tampak mengintai posisi pasukannya di dekat distrik Tovuz.
Sejak meningkatnya ketegangan di antara kedua negara di perbatasan pada bulan lalu, pasukan Azerbaijan telah beberapa kali menembak jatuh pesawat tak berawak milik Armenia, melansir
Anadolu Agency.
Kedua negara sendiri sudah melakukan gencatan senjata pada 12 Juli. Namun tentara Armenia melanggarnya dan menyerang posisi Azerbaijan dengan tembakan artileri. Mereka baru muncul setelah tentara Azerbaijan melaksanakan serangan balasan.
Dalam serangan tersebut, Armenia membunuh sekitar 12 tentara Azerbaijan, termasuk perwira tinggi, dan melukai empat lainnya.
Meskipun ada seruan internasional untuk menahan diri, pasukan Armenia melepaskan tembakan ke pemukiman sipil di desa Agdam dan Dondar Kuscu. Seorang warga Azerbaijan berusia 76 tahun tewas dalam serangan oleh Armenia.
Perselisihan kedua negara tersebut dimulai pada 1991, ketika militer Armenia secara ilegal menduduki Karabakh Atas atau wilayah Nagorno-Karabakh, meski wilayah tersebut telah diakui secara internasional milik Azerbaijan.
Empat resolusi Dewan Keamanan PBB dan dua resolusi Majelis Umum PBB menuntut penarikan pasukan Armenia dari Karabakh Atas dan tujuh wilayah pendudukan Azerbaijan lainnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: